Dengan dipakainya pengumpulan data melalui sensus tahun 1800-an, muncullah peta tematis. Seperti yang dilakukan John Snow saat terjadi epidemi kolera tahun 1855.
Dokter Inggris ini menerakan titik di peta pemukiman tiap kali ada korbani tewas.
Akhirnya, tampak di sekitar pompa air di Broad Street paling banyak tanda titik. Benar, di sanalah sumber infeksi.
Bermula pada penemuan mesin cetak pada abad XV yang terus berkembang hingga tahun 1900-an, peta pun mudah digandakan. Akibatnya, peta makin tersebar luas.
Informasinya pun makin lengkap terutama dengan kemajuan teknik fotografi, yang makin terbantu dengan dipakainya pesawat untuk pemotretan udara.
Selain yang berpermukaan rata, ada peta yang berpermukaan naik turun. Di antaranya peta relief dan peta taktil. Jenis kedua memuat simbol timbul bagi tunanetra.
Lalu mengapa peta disebut atlas? Gerardus Mercator (1512 - 1594), ahli geografi dari Fleming, Belgia, penyebabnya.
la mengggmbar dan membukukan peta ilmiah dunia dengan batas wilayah baru untuk pertama kalinya.
Sampul bukunya itu dihiasi gambar tokoh mitologi Yunani yaitu Atlas dari Titan, yang dikenal sebagai raksasa periyangga bumi.
Sejak itu, kata atlas dipakai sebagai istilah kumpulan peta. (Dari pelbagai sumber/Any Windiarti/Sht)
(Baca juga: Yang Kamu Lakukan Belum Ada Apa-apanya, Inilah Diet Paling Ekstrem dalam Sejarah)
(Sumber: Intisari Oktober 1999)
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR