Advertorial
Intisari-Online.com – Apakah Anda merasakan rumah semakin sesak?
Bila ya, mungkin sudah waktunya mulai berpikir untuk segera membeli rumah lebih besar.
Tapi langkah itu belum tentu ekonomis dan memecahkan masalah.
Bahkan mungkin saja, sesaknya rumah lantaran banyak barang yang tidak perlu, namun sayang untuk dibuang.
(Baca juga: Lika-liku Kehidupan Anak Kembar Siam Paling Tragis Dalam Sejarah, Salah Satunya Diperalat Sebagai Mesin Pencari Uang)
Biasanya ada empat rintangan yang umumnya mengalangi niat menyingkirkan barang-barang tadi:
1. Pemikiran siapa tahu barang-barang itu akan dibutuhkan di kemudian hari.
2. Perasaan sentimentil. Misalnya, benda pemberian istri/suami.
3. Pertimbangan potensi harga di masa mendatang.
4. Kenyataan barang itu masih dapat dipakai atau belum begitu rusak.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Berikut langkah-langkah yang bisa ditempuh:
* Singkirkan benda-benda yang tidak dibutuhkan atau terlalu menyita ruangan.
Bila di dalam "harta karun" ada majalah atau koran, potonglah berita atau tulisan penting untuk dikliping dan buang sisanya.
(Baca juga: Karena Tidak Ada Salju di Atap, Rumah Ini Disergap Polisi dan Mereka Menemukan Sesuatu yang Mengejutkan)
Berikan perabot rumah tanggayang sedikit manfaatnya tapi menempati ruangan cukup luas kepada orang lain yang memerlukan.
* Jangan biarkan bagian-bagian rumah, yang potensial sebagai tempat penyimpanan barang, menganggur.
Di antaranya dinding, gang, kolong tempat tidur, atau langit-langit.
Syukur, kalau ada ruangan yang kurang berfungsi, sempit sekalipun, bisa dijadikan gudang.
Atau, buatlah rak bersusun dari lantai hingga langit-langit untuk menyimpan buku, mainan, album foto, dll.
* Atur kembali ruangan di rumah agar memberi kesan luas.
Gunakan cermin-cermin dinding atau cat ruangan dengan wama-warna terang agar memberi kesan lapang.
Jadikan ketiga langkah di atas sebagai "proyek keluarga" dengan melibatkan seluruh anggota keluarga.
Hasilnya, rumah Anda akan menjadi rapi, teratur, nyaman, dan lapang. (Gunawan – Intisari Maret 2002)
(Baca juga: Betapa Malang Nasib Anna yang Dipenggal Kepalanya Setelah Menolak Berhubungan Intim dengan Mantan)