Advertorial
Intisari-Online.com - Tentu Anda sudah familiar dengan istilah "alay" yang sudah booming sejak tahun 2011 dulu.
Contoh, melihat orang dengan gaya kemayu dan norak, dibilang "alay".
Orang yang nongkrong ramai-ramai di food court sebuah mall, disebut "alay" juga.
Namun tahukah Anda asal-usul dipakainya kata "alay" ini?
(Baca Juga:Genius! Ayah Ini Dapat Ide Unik Agar Anaknya Mau Menyusu dan Tidak Rewel Saat Ditinggal Ibunya)
"Alay" merupakan singkatan dari anak layangan.
Tentu bukan merujuk pada anak-anak di pinggiran kota yang sibuk menaiki atap rumah mereka untuk main layangan.
Kalau itu sih, tidak ada sangkut pautnya dengan gaya yang norak dan selera busana yang nyentrik, ya!
Filosofi layangan adalah dia bergerak mengikuti arah angin dengan seseorang mengendalikan senarnya.
Nah, begitulah yang disebut dengan anak layangan adalah kelompok orang yang selalu ingin mengikuti tren.
Namun, mereka tidak sadar bahwa dalam mengikuti tren itu, sesungguhnya mereka dikendalikan oleh kekuatan yang cukup besar.
Mari mundur sejenak ke beberapa tahun yang lalu saat media sosial bernama Friendster mulai menguasai remaja Indonesia.
Saat itu, tren menulis kalimat dengan huruf besar-kecil, bahkan dicampur angka menjadi sebuah tolak ukur keeksisan seseorang.
(Baca Juga:(Foto) Bak Gudang Fashion, Inilah Lemari Seluas 65 Meter Persegi Milik Sosialita Asal Singapura)
Kalau tidak bisa nulis seperti itu, tidak eksis, tidak gaul.
Alay-ers juga suka terlibat dalam berbagai kegiatan yang bisa mendongkrak popularitas mereka.
Pokoknya, nggak ada rasa malu selama bisa tetap gaul dan eksis! Kira-kira seperti itu pegangan hidupnya.
Golongan alay-ers selalu ingin mendapat perhatian dan simpati dari orang lain.
(Baca Juga:3 Orang yang Telah Tinggal di Hotel dalam Waktu Lama, Nomor 1 Bahkan Selama 22 Tahun!)
Semakin maraknya jejaring sosial online, intensitas alay seseorang tumbuh makin pesat.
Orang-orang yang disebut alay ini biasanya juga selalu berusaha mengikuti tren fashion terbaru yang sedang hits.
Meski yang sedang tren adalah barang yang mewah atau mahal, mereka tidak segan mencari barang tiruannya.
Tujuannya hanya satu, yaitu untuk tetap up-to-date alias kekinan.
Wah, apakah Anda termasuk golongan tersebut?
BONUS : Bisakah Anda Membaca Status Facebook Di Bawah Ini?
(Baca Juga:9 Foto Selfie 'Kurang Ajar' yang Diambil Tepat di Depan Momen Kecelakaan. Jangan Ditiru!)