Advertorial
Intisari-Online.com -Ada lima kepunahan massal yang dikenal dalam riwayat Bumi, dan yang paling populer adalah kepunahan dinosaurus.
Mungkin kita akan melihat kepunahan keenam, yang tak lain dan tidak bukan penyebabnya adalah kita sendiri, manusia.
Sejatinya sangat sulit untuk menentukan apakah satu spesies dinyatakan punah atau belum.
Atau bisa jadi, spesies itu hanya absen dari peredaran, sehingga ada asumsi yang kurang terkiat riwayat spesies itu.
Ada beberapa contoh spesies yang telah dianggap punah, tapi nyatanya belum (dalam istilah Alkitab disebut spesies “Lazarus”).
(Baca juga:Buaya Ini Berwarna Jingga, Mungkinkah Ia 'Bermutasi' Menjadi Spesies Baru?)
Hingga kini, lebih dari 100 spesies dinyatakan telah “bangkit dari kematian”, alias dianggap punah tapi sebenarnya masih ada.
Di antara semua, ada enam spesies yang paling menarik:
Paus omura
Spesies ini,Balaenoptera omurai, pertama kali diedentifikasi pada 2003, dan dianggap sebagai spesies yang telah mati. Telah punah.
Pada 2013 sekelompok peneliti menemukan spesies serupa berenang di perairan Madagaskar.
Setelah dilakukan analisis DNA, diketahui bahwa spesies tersebut adalah paus omura yang ternyata belum punah.
(Baca juga:Lebah Terancam Punah, Ini 5 Hal Mengerikan yang Terjadi Jika Mereka Benar-benar Hilang dari Bumi)
Coelacanth
Oleh beberapa ilmuwan spesies ini dianggap sebagai spesies Lazarus paling terkenal.
Coelacanth (dibacaseel-a-canth) diduga punah bersamaan dengan dinosaurus. Tapi pada 1938 spesies ini ditemukan kembali di perairan Afrika Selatan.
Spesies ini dianggap spesies transisi evolusi antara ikan dan tetrapoda (makhluk berkaki empat). Saat ini diperkirakan tak lebih dari 500 spesies yang masih hidup di dasar laut.
Soba Gunung Diablo
Soba Gunung Diablo (Eriogonum truncatumis) hanya ditemukan di Gunung Diablo, California. Pertama kali ditemukan pada 1862.
Pada 1936, spesies ini dianggap punah, hingga akhirnya ditemukan kembali secara tidak sengaja pada 2005 oleh seorang pekerja.
Ratusan ribu bibit kemudian disebar untuk memastikan bahwa spesies ini tidak akan punah lagi.
(Baca juga:Ditemukan, Spesies Langka Hiu Mini yang Menggemaskan!)
Belalang dari Lord Howe
Invertebrata ini sangat besar (Drycocelus Australia), seukuran jari tangan tangan manusia, dan hanya ditemukan di Lord Howe di Samudera Pasifik.
Serangga ini dianggap punah pada 1920 karena diserang oleh tikus. Tapi spesies ini ditemukan kembali pada 1960-an, dan pada 2001 ditemukan 24 serangga di Ball’s Pyramid, sekitar 20 km dari Lord Howe.
Burung laut Selandia Baru
Burung ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut. Sebagai makhluk nokturnal, ia pergi ke daratan di malam hari untuk mencari mangsa.
Setelah 150 tahun tidak terlihat, pada 1850 burung ini dianggap punah. Tapi pada awal 2000-an, burung ini kembali muncul dan lokasi penangkarannya berhasil ditemukan pada 2013.
(Baca juga:Menyeramkan! 700 Kelelawar Tewas Terpanggang Hidup-hidup di Australia)
Kelelawar buah Filipina
Kelelawar ini dulu sangat melimpah, dan kotorannya kerap dijadikan pupuk. Pada 1996, spesies ini dinyatakan punah karena tidak pernah muncul lagi sejak 1964.
Pada 2001, kelelawar ini kembali ditemukan di Pulau Cebu dan Negros. Statusnya kini: terancam.
Itulah beberapa spesies Lazarus, alias dianggap punah padahal belum.