Sukhoi kembali meracik Fitter-nya dengan menghadirkan Su-17M3 dan versi ekspor sebagai Su-22M3 Fitter-H. Dibangun berdasar Su-17UM versi tandem, bangku belakang dilepas dijadikan ruang avionik dan tangki bahan bakar internal tambahan dengan kapasitas 4.850 liter.
(Baca juga: Saat Mujahidin Afghanistan Bikin Pasukan Uni Soviet Bertekuk Lutut, Tentunya dengan Bantuan CIA)
Dilengkapi laser rangefinder Klen-P, dimana Fitter-H memiliki kemampuan bertempur yang bisa meluncurkan rudal udara ke udarajarak dekat R-60. Pesawat terbang perdana 30 Juni 1976 dipiloti oleh V. A. Krechetov dan diproduksi tahun 1976-1981.
Versi ini juga tersedia dengan mesin lebih bertenaga Tumansky R-29BS-300 tapi perangkat avionik downgrade, diekspor sebagai Su-22M Fitter-J. Pesawat menjalani terbang perdana 24 Mei 1977 dikemudikan oleh E. S. Soloviev dan diproduksi dari 1978-1984. Varian pamungkas dari keluarga Fitter adalah Su-17M4 dan versi ekspor dilabeli sebagai Su-22M4.
Pesawat yang dijuluki NATO sebagai Fitter-K ini memiliki avionik tercanggih pada masanya seperti sistem navigasi beacon, inersial, dan RSDN. Lalu laser rangefinder baru Klen-54, kompas radio, serta sistem radar peringatan SPO-15LE Sirena.
Fitter-K juga mendapatkan lubang kecil pendingin mesin tambahan disisi badan dan di depan sirip tegak serta mengadopsi kerucut kejut asupan udara model tetap. Pilot Yu. A. Yegorov dipercaya menerbangkannya pertama kali 19 Juni 1980. Su-17M4 mulai diproduksi untuk keperluan dalam negeri dari tahun 1981-1988 sedang varian ekspor Su-22M4 dari1983-1990.
Fitter-K masih mempertahankan mesin bandel Lyulka AL-21F-3 afterburning turbojet bergaya dorong 109.8 kN. Bisa melesat 1.400 km/jam di atas permukaan laut dan 1.860 km/jam pada ketinggian tinggi.
Radius tempur dalam mode Hi-Lo-Hi dengan muatan senjata 2.000 kg bisa mencapai 1.150 km. Persenjataan tetap menjadi andalannya berupa dua kanon Nudelman-Rikhter NR-30 kaliber 30 mm dengan 80 putaran yang ditanam di pangkal sayap.
Untuk berduel dengan pesawat tempur lawan Fitter-K dilengkapi dua rudal R-60 atau R-73. Untuk serangan permukaan tersedia delapan cantelan senjata hingga 4.000 kg dengan pilihan berupa bom FAB-100/250, bom cluster, bom napalm, pod roket UV-16 kaliber 57 mm, rudal permukaan Kh-23, Kh-25, Kh-29 dan Kh-58 serta berbagai senjata nubika bila diperlukan.
Biro desain Sokhoi juga merancang versi latih tempur bertempat duduk tandem, tersedia Su-17U yang dikembangkan dari Su-17M dengan varian ekspor sebagai Su-22U menggunakan mesin Tumansky R-29BS-300, keduanya dijuluki NATO sebagai Fitter-E. Varian ini kemudian disempurnakan lagi menjadi Su-17UM dan UM2.
Versi latih pamungkasnya adalah Su-17UM3 dengan nama ekspor Su-22UM3 yang bermesin Tumansky R-29BS-300 dan Su-22UM3K bermesin LyulkaAL-21F-3 yang mendapat julukan NATO sebagai Fitter-G. Semua varian latih Fitter tetap memiliki kemampuan sebagai pesawat serang layaknya versi tempat duduk tunggal namun kanon dan tangki internalnya telah dilucuti.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR