Advertorial

Mengintip Bisnis Tas Branded Serupa 'Lingkaran Setan' yang Menjerat Angela Lee

Aulia Dian Permata

Editor

Bisnis tas import puluhan hingga ratusan juta rupiah ini memang menggiurkan, namun melihat skema bisnisnya, wajar saja Angela Lee terjerat hutang miliaran rupiah.
Bisnis tas import puluhan hingga ratusan juta rupiah ini memang menggiurkan, namun melihat skema bisnisnya, wajar saja Angela Lee terjerat hutang miliaran rupiah.

Intisari-Online.com - Angela Lee yang selama ini terkenal sebagai artis, model, sekaligus selebriti Instagram terjerat kasus penipuan.

Angela Lee dan suaminya ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan, penggelapan, dan pencucian uang investasi bisnis senilai Rp12,1 miliar.

Angela awalnya tidak berniat untuk menipu dan menggelapkan uang.

Namun, bisnis tas branded yang dia jalani seperti "lingkaran setan" yang tidak ada habisnya.

(Baca Juga:11 Tahun Menikah Tanpa Berhubungan Intim, Pasangan Berberat Badan Ekstrem Ini Akhirnya Lakukan Ini!)

(Baca Juga:Hujan Duit di Kuningan, Ternyata Pihak Inilah Biang Keroknya!)

Angela Lee tergiur dengan keuntungan yang menjanjikan dan pangsa pasar Indonesia yang sedang berkembang.

Tas yang dia jual bermerk Chanel, Hermes, Louis Vuitton, Gucci, dan merk terkenal lain yang harganya fantastis!

Namun, skema bisnis yang dia jalani justru membuat nasibnya berbalik total. Skemanya seperti ini :

1. Angela Lee bekerja sama dengan pemasok tas mewah. 2. Angela boleh mengambil sejumlah tas, tidak dibatasi dan diperbolehkan untuk membayar bulanan. 3. Ada bunga sebesar 20% dari total nilai tas yang harus dibayarkan Angela pada pemasoknya, tanpa keringanan apapun. 4. Meski tas-tas tersebut belum laku, bunga harus tetap dibayar rutin.

Misalnya, dalam satu bulan Angela membawa 10 tas, masing-masing tas senilai Rp50 juta.

Maka nilai tas keseluruhan adalah Rp500 juta dan bunga 20% sebesar Rp100 juta. Luar biasa besar bunganya!

Dengan skema bisnis yang cukup menantang itu, Angela awalnya yakin akan bisa melakoninya.

Angela memulai bisnis ini sejak tahun 2013, yang awalnya kecil-kecilan namun dia menambah dagangannya.

Angela kemudian meminta para investor untuk menanam modal dalam bisnisnya dan menjanjikan keuntungan yang besar.

(Baca Juga:Tidak Berbahaya, Durian Justru Bermanfaat Bagi Ibu Hamil. Ini Faktanya!)

Nahas, pelan-pelan bisnis itu meredup dan tasnya tidak laku. Sementara itu, bunga yang besar menumpuk untuk dibayar.

Angela melakuan gali lubang-tutup lubang untuk membayar bunga tas dan mengembalikan pinjaman dari investornya.

Tahun 2017 lalu, jumlah hutang Angela Lee saja sudah mencapai Rp25 miliar.

Suaminya bahkan pernah mengajak Angela dan anak mereka untuk sama-sama bunuh diri demi menghindari hutang.

Bisnis-bisnis dengan skema lingkaran setan seperti inilah yang sering mengecoh para pelaku usaha.

Bisnis tas branded memang menjanjikan dan sedang hits di kalangan para wanita sosialita.

Lihat saja saat ini semua orang menenteng tas branded dengan harga puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Awalnya sih memang menyenangkan karena bisa berjualan tanpa modal alias dipinjami dulu barangnya.

(Baca Juga:'Saya Operasi Keperawanan untuk Menikah, Namun Menyesal Setelah Tahu Siapa Suami Saya')

Menggiurkan bagi banyak orang bukan?

Bagi Anda yang akan berbisnis tas branded atau yang sudah terjun ke dalamnya, Anda sebaiknya lebih waspada.

Bisnis tas mewah membutuhkan modal miliaran rupiah dan risiko yang cukup besar.

Kecuali jika Anda membeli tas tersebut dan tidak dengan sistem pinjaman, maka bisnis ini lebih aman.

Perputaran barang-barang mewah tidak selancar barang-barang yang diperlukan sehari-hari.

Oleh sebab itu, Anda harus berhati-hati dalam menjalankan bisnis serupa jika tidak ingin terjatuh terlalu dalam seperti Angela Lee.

(Baca Juga:Andre Graff, Bule 'Nekat' yang Berkali-kali Nyaris Mati Demi Menggali Puluhan Sumur di Tanah Sumba)

Artikel Terkait