Teknik menyiksa waterboarding pertama kali ditemukan pada abad pertengahan di Spanyol.
Cara ini digunakan rezim Raja Ferdinand dan Ratu Isabella pada 1400-an untuk menyiksa rakyat yang tidak mengindahkan Dekrit Alhambra yang dikeluarkannya.
Waterboarding juga pernah dikeluarkan oleh VOC untuk menyiksa tawanan di Maluku pada tahun 1600-an.
Di era abad terkini, waterboarding jamak digunakan oleh para tentara untuk mengorek keterangan dari musuh yang ditangkap.
(Baca juga: Anggotanya Tewas di Camp Chapman, Agen CIA di Afghanistan Jadi Makin Brutal)
Dalam Perang Dunia II, Perang Vietnam, Konflik Kamboja, dan beberapa peperangan lainnya, waterbaoarding merupakan cara favorit untuk menginterogasi tawanan.
Secara sembunyi-sembunyi CIA juga mengadopsi cara penyiksaan tersebut.
Hal ini mencuat ketika beberapa tahanan, seperti Khalid Sheikh Muhammed dan Abu Zubaida yang diduga terkait dengan Al Qaeda membeberkan hal tersebut.
Selain itu juga terbukti bahwa jenis penyiksaan waterboarding diajarkan di akademi militer AS dan pendidikan CIA.
Militer AS menghentikan cara penyiksaan ini tahun 2006 ketika Departemen Pertahanan AS menyatakan ilegal.
Namun CIA yang bukan bagian dari militer baru menghentikannya pada Januari 2009 setelah ada perintah langsung dari Presiden Barack Obama.
(Baca juga: Hukuman Gantung di Inggris Terpaksa Direvisi Gara-Gara Wanita Ini ‘Hidup Lagi’ Setelah Dihukum Mati)
(Agustinus Winardi)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR