Advertorial

Laki-laki Cenderung Ingkar Janji, Begini Cara Menghadapinya

Yoyok Prima Maulana

Editor

“Data yang saya dapatkan dari luar negeri mengungkapkan bahwa laki-laki cenderung lebih sering menunda janji yang telah disepakati daripada perempuan.”
“Data yang saya dapatkan dari luar negeri mengungkapkan bahwa laki-laki cenderung lebih sering menunda janji yang telah disepakati daripada perempuan.”

Intisari-online.com - Tara de Thouars, BA, M.Psi., psikolog di klinik lightHOUSE, mengatakan, “Data yang saya dapatkan dari luar negeri mengungkapkan bahwa laki-laki cenderung lebih sering menunda janji yang telah disepakati daripada perempuan.”

Tidak ada alasan yang jelas secara riset,lebih lanjut Tara menjelaskan.

Namun dia menduga bahwa perempuan cendrung lebih melibatkan perasaan dalam menentukan perilakunya sehingga perempuan cenderung lebih mengedepankan perasaan tidak enak.

Juga takut mengecewakan perasaan orang lain ketimbang laki-laki yang cenderung lebih rasional dan tidak melibatkan perasaan dalam membuat keputusan.

“Sehingga, perempuan lebih menepati janji karena hanya karena tak ingin mengecewakan orang lain,” ucapnya.

BACA JUGA:Tanda-tanda Pasangan Hanya Memanfaatkan Anda, Salah Satunya Mungkin Sedang Anda Rasakan

Untuk meladeni orang yang kerap ingkar janji, ada beberapa tips bijak sehingga kita tidak sampai makan hati.

Sebab, Kalau tidak dihadapi dengan bijak, hubungan kita dengan orang lain atau relasi bisnis bisa runyam.

1. Jangan mengecam

Kita tak perlu mengecam orang-orang yang sering membatalkan janji. Cukup tegur saja agar orang tersebut menyadari kalau perilakunya merugikan orang lain.

Untuk permulaan, bantu dia menyadari bahwa perilakunya marugikan diri dia sendiri, karena kerugian diri sendiri biasanya lebih memiliki arti besar ketimbang kerugian orang lain.

2. Berikan pujian

Anda orang-orang yang kerap membatalkan janji tiba-tiba menepati janjinya pada suatu harinya, kita boleh saja memberikan pujian untuk menguatkan perubahan perilakunya.

“Tapi ini bukan hal yang wajib,” kata Tara.

3. Jangan dilibatkan lagi

Jika kebiasaan membatalkan janji sudah menjadi kronis, kita tidak perlu menempatkan orang tersebut di posisi penting dalam sebuah acara.

Menurut psikolog Efnie Indrianie, M.Psi yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, hal ini berkaitan dengan kelancaran rencana yang sudah kita buat.

“Dengan demikian ada atau tidaknya kehadiran orang tersebut tidak membawa pengaruh apa-apa terhadap rencana kita,” ujar Efnie.

BACA JUGA:Mulai Sekarang, Berhentilah Makan Nasi Sisa Kemarin! Ini Alasannya

Artikel Terkait