Advertorial
Intisari-Online.com – Tidak ada seorang pun yang tahu takdir yang akan ditemui seseorang ke depannya.
Takdir yang datang dapat melemparkan diri kita ke arah tidak terduga.
Hal itulah yang benar-benar terjadi pada pasangan Sarah dan Andy Justice dari Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat.
Setelah tiga tahun menikah, mereka ingin sekali menjadi orangtua dengan memiliki anak kandung.
Setelah bertahun-tahun berusaha tanpa hasil, mereka akhirnya sepakat menemui pakar kesuburan
(Baca juga:Hampir Membuatnya Berhenti Mengajar, Guru Ini Justru Mengadopsi Murid Nakal Itu)
Menurut spesialis kandungan, walaupun seorang wanita dengan kondisi sempurna untuk terapi kehamilan dengan cara in-vitro atau bayi tabung, kemungkinan menjadi hamil hanya 10%.
Proses itu juga memakan biaya yang cukup besar, yaitu 30 ribu hingga 60 ribu dolar atau Rp390 juta hingga Rp780 juta.
Artinya, meskipun pasangan itu mampu membayarnya, bisa saja proses itu tidak memberikan hasil yang diharapkan.
Setelah dihadapi keputusan yang sulit tersebut, Sarah dan Andy akhirnya sepakat untuk mengadopsi anak saja.
Ternyata, proses adopsi anak juga tidak semudah membalikkan tangan. Mereka harus menjalani beberapa sesi wawancara, termasuk wawancara dengan ibu yang sedang hamil yang akan memberikan anaknya untuk diadopsi.
Sarah dan Andy sempat diterima sebagai orangtua angkat dalam dua kesempatan usai wawancara. Namun, dari dua kesempatan itu ternyata ibu sang bayi berubah pikiran di saat terakhir.
Itu artinya, mereka harus memulai proses dari awal lagi. Meskipun demikian, niat mereka untuk mengadopsi anak tidaklah surut.
Hingga suatu hari, pihak yang berwenang akan masalah adopsi anak memberi kabar gembira. Ada calon ibu yang setuju dengan Sarah dan Andy untuk mengadopsi anaknya.
Pasangan itupun bertemu dengan seorang ibu hamil yang akan menyerahkan bayinya untuk diadopsi.
Bahkan, Sarah dan Andy juga diajak wanita tersebut untuk hadir dalam sesi melihat calon bayi yang masih ada dalam kandungannya lewat ultrasound.
Saat itulah baik Sarah dan Andy, serta wanit itu jadi kaget dengan hasil pemeriksaan dokter kandungan. Ternyata, wanita yang tidak disebutkan namanya itu tengah mengandung bayi kembar tiga!
Daripada mencoba dan berunding ulang, pasangan Justice memutuskan untuk tetap mengadopsi dan menerima ketiga bayi tersebut.
(Baca juga:Mengenal 'Si Emen' yang Menjadi Nama Tanjakan Maut di Subang dan Belum Lama Ini Menewaskan 27 Orang)
Setelah kesepakatan ditandatangani, Sarah dan Andy sangat gembira karena sebentar lagi mereka akan jadi orangtua dengan tiga bayi sekaligus. Mereka mempersiapkan segalanya untuk kehadiran tiga bayi di rumah mereka.
Akhirnya pada Mei 2013, ketiga bayi itu lahir dan diberi nama Hannah, Joel, dan Elizabeth.
Hanya saja, mereka terlahir delapan minggu lebih cepat dengan berat masing-masing sekitar 1.360 gram. Dengan demikian, ketiga bayi itu harus dirawat terlebih dahulu di unit perawatan paska kelahiran.
Tiga minggu setelah kelahiran bayi tersebut, Sarah merasa tidak enak badan dan menemui dokter. Stres dengan situasi yang terjadi mungkin memengaruhi kesehatannya dan ia ingin sehat saat ketiga bayinya dibawa pulang.
Namun, hasil pemeriksaan dokter membuat Sarah dan Andy sangat kaget. Ternyata, Sarah bukannya sakit, tetapi tengah hamil dua bayi kembar!
Takdir seperti sedang bercanda pada pasangan Justice. Bagi orang lain, berita itu bisa menjadi berita buruk, namun mereka melihatnya sebagai sebuah humor.
(Baca juga:Demi Menjaga "Keutuhan" Gen Keturunan, Pria Ini Gunakan Sperma Ayahnya dalam Proses Bayi Tabung)
Situasi yang ironis itu tidak begitu saja hilang atau kesulitan yang akan timbul dalam membesarkan lima anak sekaligus. Meskipun demikian, Sarah dan Justice lebih mempersiapkan mental dan emosi mereka dengan apa yang terjadi.
Syok, tentu saja mereka rasakan, siapa yang tidak? Namun, mereka sudah lama ingin punya keluarga sendiri, dan situasi yang unik ini adalah sebuah berkah yang nyata.
Tidak berapa lama, akhirnya Sarah melahirkan anak kandungnya sendiri. Mereka menamakan bayi itu dengan Andrew dan Abigail.
Situasi ini tentu saja tidaklah mudah. Dengan lima bayi yang selalu kelaparan, membuat pasangan itu hanya bisa tidur sebentar dalam bulan-bulan pertama.
Beruntung Sarah dan Andy mendapat dukungan dari keluarga, teman, dan para tetangganya. Mereka membantu pasangan itu beserta kelima bayinya.
Bahkan anggota Gereja Baptis Eastland di Tulsa mulai mengirimi makanan, baik makanan matang, makanan beku, dan juga susu formula.
(Baca juga:Pantas Saja Dipilih untuk Desain Uang Kertas Terbaru, Ternyata Wisata Alam Ini Benar-benar Indah)
Bila pasangan itu harus pergi bekerja, teman-teman gereja mereka akan menawarkan bantuan untuk mengasuh kelima anak Sarah dan Andy.
Yang lebih menggembirakan, pasangan itu juga menerima sumbangan dari warga sekitar Tulsa berupa popok, botol susu, selimut, hingga baju bayi. Setiap minggunya kelima bayi itu butuh 300 popok dan 84 botol susu.
Karena perbedaan usia bayi, Sarah dan Andy sempat kerepotan untuk mengenali kelima bayinya. Akhirnya mereka membuat sebuah sistem.
Bayi bayi laki-laki, Joel dan Andrew, tidak terlalu bermasalah. Namun, untuk bayi Hannah dan Elizabeth, orangtuanya memberi tanda unik dengan menggunakan kuteks di kuku kedua bayi itu dengan warna yang berbeda.
Kisah Sarah dan Andy pun jadi menyebar luas di dunia maya dalam tiga tahun terakhir. Pasangan yang awalnya mengira tidak pernah bisa jadi orangtua, itu bahkan kembali mendapat bayi yang keenam pada Januari 2016.
Kini, Sarah dan Andy Justice bergembira merawat keenam anak mereka.
“Ini adalah sesuatu yang begitu kami inginkan yang kami sukai. Kami bener-benar gembira memiliki semua anak ini,” tutup Sarah Justice.
(Baca juga:Sebelum Temukan 1 Ton Sabu di Kapal Berbendera Australia, Anjing K-9 Sempat Teler)