Advertorial
Intisari-online.com - Orang Scorpio adalah mereka yang terlahir pada periode 23 Oktober-22 November.
Menurut Teguh Kusbandrio, Pakar Astrologi dari Astrology Centre Jakarta, pada 2018 orang Scorpio akan berada di ascendant "Memperbaiki Kemampuan Berkomunikasi."
Agar lebih mudah dipahami, terawang astrologi kali ini akan difokuskan pada dua hal yakni sisi pekerjaan dan sisi personal.
Berikut penjelasannya.
BACA JUGA:Cara Mengusir Sakit Kepala Dalam 5 Menit Tanpa Pil Ataupun Obat Kimia
1. Pekerjaan
Anda baru menyadari ada beberapa kelemahan dan kekurangan pada intelektual/pendidikan/pengetahuan Anda, serta ada kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Cenderung Anda tidak bisa mengelak dan menghindari kesulitan dan tantangan yang dihadapi.
Anda harus tertib dan disiplin untuk mengatasi mental yang cenderung kurang percaya diri. Keadaan ini tidak akan bisa diatasi secara instan.Perlu proses belajar.
Dengan berjalannya waktu, rasa percaya diri tumbuh dan secara pasti Anda dapat meraih apa yang di cita-citakan
BACA JUGA:Centang Biru WhatsApp Dimatikan, Begini Cara Mudah Tahu Pesan Kita Telah Dibaca
Anda hampir patah semangat karena banyaknya persoalan pekerjaan, usaha dan keluarga, terutama soal keuangan dan secara psikologis umumnya tertekan.
Saat ini merupakan titik terendah dalam status, karier, dan psikologis. Periode ini akan berjalan sekitar 30 bulan atau 2,5 tahun.
2. Personal
Ini merupakan periode di mana Anda dapat melatih dan memperbaiki hubungan dan berkomunikasi dengan keluarga dan orang lain.
Diawali dengan mengeliminir masalah yang timbul dan menyebabkan salah paham atau lainnya yang sejenis.
Hal ini berhubungan dengan sensivitas perasaan, spontanitas, serta intelegensi Anda.
Disarankan untuk menciptakan suatu konsentrasi baru, misal mendaftar program pendidikan, memberikan perhatian pada ilmu pengetahuan, matematika dan filsafat.
Gagasan-gagasan yang positif akan membantu maksud dan keinginan baik Anda.
Hindari kegiatan dengan risiko tinggi terutama dalam keuangan, atau karena mengalami pengeluaran/kerugian material, termasuk secara psikologis berupa perasaan.
Bukan saatnya menyerang dengan mati-matian, tetapi waktu untuk bertahan sampai titik darah penghabisan.
Terima apapun dengan sabar. Sebab semua orang akan pernah mengalaminya, dengan situasi dan kondisi yang berbeda tentunya.
BACA JUGA:Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak
Artikel lebih dalam, komplet, dan detail bisa dibaca di Majalah Intisari Edisi Januari 2018.