Pasangan suami istri itu telah menikah selama 21 tahun dan mereka pergi bekerja 30 menit lebih awal sebelum jam kerja mereka.
(Baca juga: Pergoki Suaminya Selingkuh di Rumah, Perempuan Ini Pukuli dan Tendangi Selingkuhan Suaminya)
Betapapun sulitnya pekerjaan itu bagi mereka, Wang mengatakan bahwa hidup mereka bergantung pada pekerjaan itu.
Meskipun Shang tidak bisa bicara, istrinya tahu dia sangat menghargai pekerjaan itu.
Dia tahu tubuhnya cacat, jadi dia harus bekerja lebih keras daripada yang lain untuk mempertahankan pekerjaannya.
(Baca juga: Tak Disangka, Negara Serumpun Indonesia Ini Jadi Pengakses Pornografi Anak Nomer 1 di ASEAN!)
Kerja keras Shang menunjukkan bahwa kecacatan bukanlah halangan bagi seseorang yang memiliki tekad dan hasrat yang besar terhadap pekerjaannya.
Kisahnya sekaligus mematahkan stigma bahwa orang-orang cacat tidak bisa diandalkan dalam dunia kerja.
Shang menjadi inspirasi bagi penyandang cacat untuk tidak membiarkan kondisinya menghentikan mereka dari bekerja atau belajar dan orang-orang sebaiknya mulai mempekerjakan orang meskipun mereka cacat.
(Baca juga: Sri Sultan Hamengkubuwana X Bagai Pinang Dibelah Dua dengan Sang Ayah tapi Lebih Lugu dan Antipoligami)
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR