Advertorial

Kreativitas Membuat Sesuatu Tidak Lagi Dipandang Secara Hitam Putih, Buktikan Saja!

Moh Habib Asyhad

Editor

Bukannya pujian yang diterima, tapi malah bentakan kemarahan.
Bukannya pujian yang diterima, tapi malah bentakan kemarahan.

Intisari-Online.com – Sekitar tahun 1850-an, James McNeill Whistler, seorang pelukis berkebangsaan Amerika mencoba melewatkan waktu untuk mengikuti pendidikan di akademi militer terkenal, West Point, AS.

Namun rupanya secara akademis ia tidak lulus.

Ada perbedaan mendasar dalam melihat kehidupan antara dirinya sebagai seniman dan sebuah institusi militer yang cenderung melihat sesuatu secara hitam putih.

Suatu hari ia disuruh menggambar sebuah jembatan. Ia lalu menggambar sebuah jembatan dari batu, di tengah pemandangan alam yang romantis lengkap dengan sungai yang berair tenang, dan dua orang anak sedang berdiri memancing di situ.

“Hilangkan anak-anak itu dari jembatan,” kata instrukturnya. “Ini adalah pelajaran teknik.”

(Baca juga:Kisah Windi, Anak 'Bodoh' yang Bisa Menggambar dengan Sangat Indah. Karena Kecerdasan Bukan Hanya Soal IQ!)

Whistler menurut. Ia menyingkirkan anak-anak itu dari jembatan, dan menggambarkan mereka sedang memancing dari tepi sungai yang berumput hijau.

Tak lama kemudian lukisan itu ia berikan kepada sang instruktur.

Bukannya pujian yang diterima, tapi malah bentakan kemarahan.

“Saya menyuruhmu untuk menyingkirkan anak-anak itu. Hilangkan mereka sama sekali dari gambar!” kata sang instruktur setengah berteriak.

Di sinilah letak perbedaan itu. Naluri kreatif dalam diri Whistler begitu kuat.

Pekerjaan berikut yang ia buat memang sudah “menghilangkan anak-anak itu sama sekali dari gambar.”

Diam-diam, rupanya Whistler menguburkan kedua anak itu di bawah dua batu nisan kecil yang diletakkan di tepi sungai. (The prayer of the frog)

(Baca juga:Kreatif! Untuk Mengenang Momen Kedekatan Ibu dan Anak, Seniman Ini Bikin Perhiasan dari ASI)

Artikel Terkait