Des Alwi juga menekankan keinginan penyelesaian secara damai itu bukan datang dari Soekarno melainkan dari Soeharto yang juga menjabat Panglima Kostrad.
(Baca juga: Via Vallen, Nella Kharisma, dan Dangdut Koplo yang Kian Berjaya Pascatumbangnya Soeharto)
Kepercayaan Razak makin mantap karena dari sepengetahuannya Kostrad tidak begitu antusias mengganyang Malaysia .
Itu bisa dilihat dari sedikitnya personel Kostrad yang berhasil ditawan Malaysia.
Dengan unsur ‘’tidak begitu dendam’’ terhadap Kostrad, Razak kemudian bersedia untuk segera bertemu Benny.
Tak lama kemudian pertemuan Benny dan Razak berlangsung di Bangkok. Hasil pertemuan untuk penyelesaian secara damai bahkan makin maju karena Razak yang begitu antusias malah mengundang Benny untuk datang ke Kuala Lumpur.
Ketika perundingan damai antara Benny dan Menlu Razak makin mengalami kemajuan, pertempuran di perbatasan masih berlangsung sengit.
Baik politisi dan petinggi militer Malaysia maupun Indonesia hanya sedikit yang mengetahui upaya penyelesain damai itu.
Benny sendiri ketika berkunjung ke Malaysia melakukannya secara rahasia.
Agar tidak mengundang kecurigaan para petugas intelijen Inggris yang banyak berkeliaran di Malaysia, Benny mempergunakan dokumen perjalanan Malaysia.
Misi Benny sukses selain bertemu Razak, dia juga sempat mengunjungi tahanan asal Indonesia dan memproses administrasi untuk memulangkan mereka kelak.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR