Advertorial
Intisari-Online.com – Kita wajib mewaspadai konsumsi garam sebenarnya bukan karena rasa asinnya.
Tapi karena kandungan sodium dan natrium yang ada di dalamnya.
Natrium memang penting untuk menjaga keseimbangan air di dalam tubuh.
Namun jika berlebih akan berbahaya bagi kesehatan terutama untuk penderita hipertensi.
(Baca juga: (Foto) Apa Jadinya Jika Para Pemimpin Dunia 'Nyontek' Gaya Rambut ala Pasha 'Ungu'? Inilah Hasilnya)
Setiap hari tubuh hanya memerlukan 500 mg natrium atau setara ¼ sendok teh garam.
Sedangkan garam yang merupakan bagian dari natrium masih aman dikonsumsi sampai 2.300 g per hari atau setara dengan satu sendok teh.
Masalahnya, sumber natrium tak hanya terdapat di garam, tapi hampir di semua bahan makanan dengan kadar yang berbeda-beda, salah satunya kecap manis.
Kecap manis mengandung natrium yang cukup tinggi. Satu sendok makan kecap manis mengandung 698 mg natrium.
Maka, seseorang yang menderita hipertensi perlu hati-hati dalam mengkonsumsi kecap manis.
Apalagi ada beberapa produk kecap manis yang komposisi garamnya justru lebih banyak daripada kecap asin.
Garam memang dibutuhkan sebagai bahan pelarut dan untuk menyeimbangkan komposisi gula.
“Untuk orang hipertensi yang memang fanatik dengan kecap manis, disarankan mengkonsumsi produk kecap manis yang kandungan natriumnya sedikit, 30%-60% lebih rendah dari produk reguler,” jelas dr. Okki Ramadian, Sp.PD, Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur.
(Baca juga: Gempa Jakarta: Benarkah Hewan Mampu Memprediksi Terjadinya Gempa?)
Kalau menemukan produk kecap yang tidak menuliskan jumlah kandungan sodiumnya, sebaiknya tinggalkan saja.
Hipertensi dapat dicegah
Hipertensi sebetulnya suatu kondisi yang dapat dicegah. Agar terhindari dari risiko hipertensi, seseorang perlu menjaga pola makan.
Pilihan makan yang cerdik dengan gizi yang tepat dan seimbang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankannya.
Apalagi jika dibarengi dengan mengontrol berat badan dan aktivitas fisik yang memadai.
Dalam makanan, jangan lupa tambahkan sayuran. Ini boleh diasup dalam jumlah banyak karena memiliki sejumlah senjata pamungkas untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Tetapi, pengolahan sayuran jangan menggunakan saus yang banyak lemak dan natrium.
Lalu lengkapi acara makan dengan buah yang boleh dikonsumsi dalam jumlah banyak karena dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Penderita hipertensi disarankan untuk menghindari makanan yang menggunakan bahan pengawet dan selalu makan makanan berbahan segar.
Jika terpaksa makan makanan yang diproses, perhatikan label gizinya agar tahu kandungan natriumnya.
Ada produk yang tergolong rendah natrium, memiliki kandungan sodium kurang dari 140 mg.
Jika dalam kemasan tertulis very low sodium, biasanya kandungan garamnya kurang dari 35 mg.
Produk yang less sodium mengandung sodium 25% lebih sedikit daripada produk reguler.
Sedangkan produk yang bebas garam masih mengandung sodium kurang dari 5 mg.
Penderita hipertensi juga perlu melakukan olahraga non-kompetisi seperti berenang, sepeda statis, atau jogging.
Perlu juga mengatur gaya hidup dan menjaga emosi agar stabil, tidak stres.
Meski seseorang telah menjaga pola makan, kalau tingkat stresnya masih tinggi maka kebutuhan asupan makanan akan meningkat.
Hal ini sangat mungkin menjadi cikal-bakal terjadinya hipertensi. (Birgitta Ajeng)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 2014)
(Baca juga: (Video) Penuh Haru, Keluarga Arab Lepas Kepulangan TKW Indonesia yang Sudah 33 Tahun Bekerja Dengan Mereka)