Advertorial

Hati-hati! Grup WhatsApp Anda Dapat Diakses Anggota Tak Dikenal

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

“Orang yang mampu membobol server WhatsApp, bisa memiliki kontrol sepenuhnya atas grup-grup WhatsApp,” begitu tertulis pada laporan penelitian.
“Orang yang mampu membobol server WhatsApp, bisa memiliki kontrol sepenuhnya atas grup-grup WhatsApp,” begitu tertulis pada laporan penelitian.

Intisari-Online.com- Masih memiliki kelemahan, WhatsaApp dikabarkan memungkinkan peretas masuk ke obrolan grup dan mengeksploitasi aktivitas di dalamnya.

Penelitian ini dilakukan oleh kelompok di Jerman.

Bukan cuma WhatsApp, kelemahan serupa juga ditemukan pada aplikasi chatting Threema dan bahkan Signal yang digadang-gadang paling aman.

Lebih jelas, kelompok peneliti yang berasal dari Ruhr University menyebutkan siapa saja yang bisa mengontrol server pada platform WhatsApp, bisa mengakses obrolan grup yang sifatnya privat.

Baca Juga:Sepanjang 2017 Ada 16 Tentara Israel yang Bunuh Diri

Baca Juga:Perempuan Yazidi Ini Bercerita tentang Dirinya yang Menjadi Budak Seks ISIS dan Bagaimana Ia Berhasil Melarikan Diri

Orang itu bahkan bisa menambahkan orang baru dan memblok anggota grup tanpa permisi.

Artinya, peretas perlu dua langkah untuk mengakses grup WhatsApp.

Pertama-tama harus menjebol server WhatsApp, lantas memanfatkan celah untuk memata-matai isi grup.

“Orang yang mampu membobol server WhatsApp, bisa memiliki kontrol sepenuhnya atas grup-grup WhatsApp,” begitu tertulis pada laporan penelitian.

“Celah juga memungkinkan peretas mem-forward isi pesan grup ke orang-orang lain secara individu,” ia menambahkan.

Tim peneliti sejatinya sudah memberita tahu perkara celah ini ke WhatsApp sekak pertengahan tahun lalu.

Platform di bawah naungan Facebook itu akhirnya angkat bicara, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Minggu (13/1/2018).

“Kami merancang pesan tak bisa dikirim ke pengguna tersembunyi. Privasi dan keamanan pengguna kami sangat penting. Kami mengumpulkan sedikit informasi dan semua pesan yang dikirim via WhatsApp terenkripsi secara end-to-end,” kata perwakilan WhatsApp.

Lebih lanjut, WhatsApp mengatakan celah yang ditemukan tim peneliti asal Ruhr University tak masuk kualifikasi pada program “bug bounty” yang diselenggarakan Facebook.

Program itu memberikan sejumlah duit ke pihak-pihak yang menemukan celah di Facebook dan platform-platform di bawahnya.

(Artikel ini telah tayang di kompas.com 14 Januari 2018 oleh Fatimah Kartini Bohang dengan judul asli "Anggota Tak Dikenal Bisa Ikut Baca Percakapan di Grup WhatsApp").

Baca Juga:Siapa Sangka 3 Kebohongan Besar dalam Sejarah Ini Justru Berhasil Mengubah Wajah Dunia

Baca Juga:Saat Para Ibu Meninggalkan Anak di Rumah Bersama Ayahnya, 10 Hal Inilah yang Terjadi Kemudian

Artikel Terkait