Advertorial

Jangan Pernah Meremehkan Flu! Wanita Ini Tewas Karena Penyakit Tersebut

Moh Habib Asyhad

Editor

Jenny Ching (51) salah mengira bahwa flu yang ia derita hanya karena akibat cuaca buruk semata--sebelum akhirnya ia mengunjungi rumah sakit dan tahu apa yang terjadi pada dirinya.
Jenny Ching (51) salah mengira bahwa flu yang ia derita hanya karena akibat cuaca buruk semata--sebelum akhirnya ia mengunjungi rumah sakit dan tahu apa yang terjadi pada dirinya.

Intisari-Online.com -Pada masanya, flu pernah menjadi penyakit yang mematikan.

Seiring berkembangnya waktu, lebih-lebih setelah semakin majunnya dunia medis, flu dianggap sebagai penyakit kelas sekian.

Nah, kasus yang menimpa seorang ibu berusia 51 tahun ini mungkin akan kembali membuka mata kita, bahwa flu—bagaimanapun ia adalah penyakit—bisa membunuh kita.

Jenny Ching (51) salah mengira bahwa flu yang ia derita hanya karena akibat cuaca buruk semata—sebelum akhirnya ia mengunjungi rumah sakit dan tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.

(Baca juga:Jangan Remehkan Wabah Difteri yang Dapat Berujung Mati: Tanaman Murah Meriah Ini Disebut Bisa Menyembuhkannya!)

(Baca juga:5 Fakta Mengejutkan di Balik Kostum Menyeramkan nan Misterius dari Dokter Wabah Black Death)

Setelah itu, keluarganya mengatakan bahwa komplikasi yang disebabkan olehnya membuat kesehatannya menurun dengan drastis.

“Ia menderita flu, juga menderita infeksi bakteri,” ujar suaminya, Matt Ching, kepada stasiun berita WCVB.

“Itu benar-benar parah dan menyebabkan pneumonia berat.”

Hingga akhirnya, Jenny, yang berasal dari Needham, Massachusetts, AS, meninggal pada 5 Januari lalu.

“Saya tidak percaya karena ia sangat sehat,” tegas Raymond So, pemilik restoran New Garden tempat Jenny bekerja.

Di sisi lain, Departemen Kesehatan Massachusetts mengatakan, ada sekitar empat kali lebih banyak kasus influenza yang dikonfirmasi laboratorium dibandingkan tahun sebelumnya.

(Baca juga:Dongkrek, Seni Tari yang Lahir Akibat Serangan Wabah Penyakit)

(Baca juga:Yaman Diserang Wabah Kolera, Jemaah Haji Indonesia Wajib Waspada)

Pejabat kesehatan setempat juga mengatakan bahwa musim flu di seluruh AS tahun ini adalah yang paling parah dalam sejarah negara itu.

“Kami saat ini berada di musim flu yang sangat aktif, sebagian besar negara bagian mengalami (penyebaran) flu yang meluas dan intensif,” ujar Direktur CDC Brenda Fitzgerald, kepada NPR.

Lebih buruk dibanding sebelumnya

Seperti sudah disinggung sebelumnya, musim flu 2017-2018 diprediksi jadi musim flu terburuk dibanding beberapa ahun terakhir ini.

Menurut para ahli medis, ini disebabkan oleh menyebarnya strain baru virus influenza.

Harap diketahui, biaya flu di AS rata-rata mencapai 10,4 miliar dolar AS (sekitar Rp148,5 triliun) per tahun, meliputi rawat inap dan pengobatan lainnya, di samping 7 miliar dolar AS (sekitar Rp100 triliun) per tahun di luar itu.

Dan dengan menyebarnya strain baru dengan lebih agresif tahun ini, bisa jadi biaya yang dihabiskan juga lebih banyak lagi.

Oleh sebab itu, para dokter di Centers for Disease Control and Prevention mendorong orang-orang Amerika untuk segera mendapatkan suntikan flu jika mereka belum mendapatkannya.

Anjuran ini harusnya berlaku juga untuk negara-negara lain termasuk di Indonesia.

Bagaimanapun juga, cara terbaik untuk terbebas dari flu adalah dengan mendapatkan vaksin, meski itu belum sempurna.

Seringkali, satu-satunya respon ketika seseorang terkena flu adalah istirahat dan minum yang banyak—ini terkait dengan asumsi banyak orang bahwa ini bukan penyakit berat.

Ini juga bisa kita lihat di rumah sakit atau klinik-klinik, dari sekian banyak pasien yang datang, berapa orang yang mengeluh flu?

Sangat sedikit, bahkan mungkin tidak ada.

Biasanya juga, orang yang terserang flu akan menggunakan antibiotik untuk meredakannya.

Sayangnya, antibiotik hanya bermanfaat mengobati infeksi bakteri, sementara influenza disebabkan oleh virus.

(Baca juga:Hati-hati! Wabah Salmonella yang Mematikan Ini Berkaitan dengan Pepaya)

(Baca juga:Virus Zika Belum Mereda, Eh, Sudah Datang Wabah Demam Kuning)

Mereka yang berisiko tinggi terserang flu adalah anak-anak kecil, orang-orang tua di atas 65 tahun, perempuan hamil, dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu.

Jika Anda termasuk dalam golongan itu, segera mengontak petugas kesehatan.

Langkah penting lain jika Anda terserang flu adalah tetap tinggal di rumah—ini terutama bagi Anda yang bekerja.

Jangan gara-gara ada anggapan bahwa ini penyakit remeh lalu kita mengabaikannya dan lebih mementingkan pekerjaan yang sedang menumpuk.

Selain karena akan memperburuk keadaan Anda sendiri, membawa flu ke kantor juga bisa menulari orang lain.

Jika Anda memang benar-benar harus meninggal rumah, entah untuk keperluan medis atau urusan yang sangat penting, kenakan masker wajah.

Atau minimal, tutuplah dengan tisu ketika Anda batuk atau bersin.

Karena seperti diprediksi di awal, flu tahun ini bisa lebih berat dibanding flu tahun-tahun sebelumnya.

(Baca juga:Relawan Wabah Ebola, Person of the Year Majalah TIME Tahun 2014)

Artikel Terkait