(Baca juga: (Foto) Suhu Anjlok Drastis, Rambut Bocah Ini Membeku, Bahkan Tangannya 'Retak')
"Pada waktu penguburan Taoka, Anda tampaknya begitu dihormati". "O, ya, terima kasih. Anda melihatnya?" Dia tersenyum mendengar pujian ini. Kedua pengawalnya pun ikut tersenyum.
"Dari mana Anda memperoleh uang?" "Ya, saya sudah 30 tahun mempunyai pekerjaan tetap. Kini saya memiliki beberapa buah gedung, restoran, klub dan memberi kredit".
Badan keuangan Jepang menaksir, omzet "perusahaan Yakuza" sekitar 12 sampai 3,48 trilyun sampai 4,06 trilyun rupiah. Dua kali omzet Sony.
Tidak semuanya ilegal. Para Yakuza menanamkan uang yang tidak halal di restoran-restoran, night club, perusahaan film dan kasino atau di tempat-tempat mandi uap, supaya bisa "dicuci bersih".
"Apa yang paling banyak menghasilkan?" "Main judi. Di Jepang, orang tidak boleh main judi. Namun kami sering juga mengorganisir permainan ini untuk teman-teman saja. Taruhannya tinggi. Seringkali ratusan ribu diletakkan begitu saja di meja. Saya pernah tertangkap dan dipenjarakan setahun".
"Menurut polisi, dewasa ini para Yakuza banyak memperoleh uang dari narkotika".
"Memang benar, tapi bukan obat bius yang berat. Paling-paling hanya amphetamine, obat penenang. Kebanyakan preparat Jerman yang masuk melalui Hongkong dan Filipina. Langganan kami terdiri dari supir taxi, hostess bar dan manager yang ingin tetap segar."
"Apakah Anda juga terlibat dalam bisnis ini?" Numazawa tersenyum: "Saya baru saja membuka sebuah biro perjalanan di Manila".
Namun usaha paling besar berada dalam negeri sendiri. Belum lama ini seorang gangster berhasil memperoleh paten sebuah permainan computer teve.
Dengan pertolongan seorang pengacara yang pandai dia berhasil memperoleh paten sebuah permainan semacam pachinko, yang terdapat di tempat-tempat minum dan arena-arena permainan.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR