Setelah suatu penyelidikan resmi digelar yang menyimpulkan tidak ada pelecehan seksual yang terjadi, para orangtua memutuskan untuk bertidak sendiri.
Pendidikan seksual menjadi suatu gelombang ketertarikan yang baru.
Buku-buku panduan tentang kesehatan seksual banyak mengisi rak-rak buku.
(Baca juga: Kecil-kecil Sudah Bertanya tentang Pendidikan Seks? Inilah Tips Menjawab Pertanyaan Seputar Seks Sesuai Umur Anak)
Orangtua bahkan membanjiri kursus online untuk belajar bagaimana berbicara dengan anak-anak tentang seks.
Dalam masyarakat yang kurang percaya dengan institusi umum, para orangtua sepertinya membuat sebuah perhitungan sederhana: ‘Jika kamu tidak dapat menyingkirkan pelecehan seksual, lebih baik hindari hal itu’.
Pendiri Xixi Garden, Han Xuemi, memperluas operasi organisasinya di lusinan sekolah di kawasan Beijing.
Organisasi itu memberikan pendidikan seksual kepada lebih dari 9.000 murid SD, kebanyakan di daerah-daerah miskin.
Menurut Han Xuemei, setelah skandal pelecehan di TK terjadi, banyak sekolah yang mulai menghubungi dirinya untuk dibuatkan program pendidikan yang berbeda itu.
Setelah kasus TK Merah Kuning Biru, orang-orang mulai memberi perhatian kepada kami. Beberapa TK meminta kami untuk membantuk melatih guru-guru mereka,” jelas Han Xuemei, kepada situs LA Times.
Urusan seksual dan reproduksi yang telah menjadi budaya tabu sejak lama, China tidak memiliki kurikulum pendidikan seksual nasional.
Sebagai akibatnya, berbagai pendidikan seksual menyebar dari sekolah ke sekolah, dengan banyak murid yang tidak mendapatkan sama sekali pendidikan tersebut.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR