Advertorial

Menyedihkan! Saat Berumur 14 Tahun Pria Ini Menemukan Email, Tapi Kini Namanya Dilupakan Orang

Mentari DP

Editor

Saat menciptakan email, Shiva masih seorang bocah laki-laki berusia 14 tahun, tepatnya pada tahun 1978.
Saat menciptakan email, Shiva masih seorang bocah laki-laki berusia 14 tahun, tepatnya pada tahun 1978.

Intisari-Online.com – Di era teknologi seperti sekarang, siapa sih yang tidak tahu dengan email?

Email merupakan salah satu fitu yang paling banyak digunakan di internet saat ini.

Namun tahukah Anda siapa yang menciptakan email untuk pertama kalinya?

Jika Anda tidak tahu, perkenalkan dia adalah Shiva Ayyadurai.

(Baca juga:Mary Maxwell, Ibu Hebat yang Melahirkan Laki-laki Hebat Bernama Bill Gates)

(Baca juga:Ternyata, Nama Bluetooth Diambil Dari Raja Skandinavia yang Meninggal Lebih Dari 1.000 Tahun Lalu)

Siapakah Shiva Ayyadurai?

Dilansir dari telegraph.co.uk, Shiva merupakan pria kelahiran Mumbai, India, yang berimigrasi ke Newark, New Jersey, Amerika Serikat (AS) bersama orangtuanya pada usia tujuh tahun.

Saat menciptakan email, Shiva masih seorang bocah laki-laki berusia 14 tahun, tepatnya pada tahun 1978.

Namun ketika ia melakukan inovasi ini tidak ada paten atau hak cipta untuk perangkat lunak.

Pemerintah AS baru membuat amandemen terhadap UU Hak Ciptak beberapa tahun kemudian, pada tahun 1980, untuk memasukkan perangkat lunak.

Setelah amandemen ini disahkan, Shiva lalu mengajukan hak cipta pada tahun 1981 dan menerima hal yang sama di tahun 1982.

Shiva Ayyadurai.

Namun mengapa nama Shiva jarang terdengar?

Untuk memahami keadaan tyang menyebabkan nama Shiva jarang terdengar, kita perlu menengok jauh ke belakang.

Tepatnya ke sebuah institusi bernama University of Medicine and Dentistry of New Jersey (UMDNU).

Dikutip dari postcard.news, Shiva mengerjakan proyek ini hampir tanpa dana atau dana terbaik yang sangat terbatas.

Namun, berkad tekad dan dukungan orang terdekatnya, ia pun berhasil mendapatkannya.

Shiva saat itu sedang mengejar program khusus di bidang ilmu komputer di New York University dan setelah selesainya program itu, dia diperkenalkan kepada Dr. Leslie P. Michelson, oleh seorang teman keluarga bernama Martin Feurman.

Diketahui, Dr. Leslie adalah Direktur Jaringan Komputer Laboraotory di UMDNJ.

Shiva Ayyadurai.

(Baca juga:Tanpa 4 Orang Imigran Ini, Amerika Serikat Tidak akan Menciptakan WhatsApp, Google, dan Microsoft)

Nah, ketika melihat bakal dan dedikasi Shiva, Dr. Leslie memberinya posisi sebagai anggota penelitian dan memberinya tugas untuk mengkomunikasikan surat berbasis kertas di dalam UMDNJ ke dalam bentuk elektronik.

Karena masih bersekolah, Shiva mendapat izin khusus dari sekolahnya dengan bantuan gurunya, Stella Oleksiak, untuk berkunjung ke UMDNJ selama jam sekolah.

Dengan hati-hati, dia mempelajari sistem komunikasi antar kantor saat ini di universitas dan mereplikasi yang sama dalam format elektronik menggunakan bahasa pemrograman FORTRAN.

Karena FORTRAN mensyaratkan bahwa semua nama berada dalam huruf besar dan karena sistem operasi membatasi nama program dengan 5 karakter, maka Shiva memberi nama program dengan EMAIL.

Shiva Ayyadurai.

Dengan demikian, EMAIL menjadi sebuah sistem komunikasi antar-kantor elektronik yang lebih sederhana menggantikan jaringan tabung pneumatik yang kompleks, serta membawa kiriman dan mengurangi penggunaan rim kertas.

EMAIL juga menghemat waktu dan usaha sekretaris dalam mengetik kiriman semacam itu di mesin tik dan membantu mereka beralih ke keyboard.

Pada tahun 1981, Shiva menerima penghargaan Westinghouse Science, yang dianggap sebagai Baby Noble's, karena penemuannya.

Jadi, dengan demikian, inilah penemuan bocah berusia 14 tahun.

Memang email sekarang sangatlah umum. Tapi jangan sampai kita melupakan orang di balik penemuan ini.

Terima kasih Shiva Ayyadurai atas inovasi luar biasanya yang telah membuat kehidupan dan komunikasi menjadi lebih mudah bagi kita semua.

(Baca juga:Pernah Ditolak Mark Zuckerbeg, Jan Koum Sukses Bikin WhatsApp Yang Bernilai Rp253 Triliun, Keren!)

Artikel Terkait