Selama ini Israel selalu direpotkan oleh serangan gerilya dari kelompok Hizbullah dan Hamas yang secara diam-diam didukung oleh Suriah.
Kelompok pejuang Hamas dan Hizbbullah bisa memiliki persenjataan canggih dari Rusia yang juga disalurkan lewat Suriah.
Oleh karena itu demi mengantisipsi ancaman dari perbatasan, Israel pun mulai menggerakkan ISIS masuk ke Palestina khususnya ke Jalur Gaza untuk memerangi Hamas.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakr al Baghdadi sebenarnya adalah agen Mossad bernama Simon Elliot.
Dalam terminologi Mossad, ISIS juga bukan berarti Islamic State in Iraq and Syria melainkan Israeli Secret Intelligence Service.
Oleh karena itu juga tidak mengherankan jika ISIS selama ini tidak pernah memerangi Israel bahkan jelas-jelas telah membela Israel.
Bahkan bisa disimpulkan bahwa ISIS sesungguhnya memiliki hubungan khusus dengan Israel dan dimanfaatkan demi memecah belah negara-negara Arab.
(Baca juga: Konflik Israel-Hamas: Sekadar Gencatan Senjata Saja Sulit)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR