Intisari-Online.com - Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh periset Italia, anak-anak yang membaca Harry Potter lebih banyak menerima adanya kelompok marjinal.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Applied Social Psychology pada tahun 2015, tim peneliti melihat reaksi pada tiga kelompok pembaca.
Kelompok pertama terdiri dari 34 siswa kelas lima di Italia.
Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan sikap mereka terhadap imigran sebelum masuk ke dalam kelompok untuk mendiskusikan bagian-bagian dari buku-buku Harry Potter selama periode enam minggu.
BACA JUGA: Admiral Graf Spee, Kapal Hantu Nazi yang Secara Licik Merampok Kapal-kapal Dagang Milik Sekutu
Anak-anak dari kelompok yang fokus pada prasangka secara khusus menunjukkan "sikap yang lebih baik terhadap imigran", tapi hanya jika mereka melaporkan identifikasi dengan tokoh utama dalam novel.
Untuk bagian kedua peneliti mensurvei 117 siswa sekolah menengah di Italia.
Responden yang membaca hampir semua buku Harry Potter dan terkait dengan tokoh Harry, menunjukkan sikap yang lebih terbuka terhadap individu gay (homoseksual).
Yang terakhir, mereka mengumpulkan data dari 71 mahasiswa S1 di Inggris.
BACA JUGA: Waduh, Minum 8 Gelas Air Sehari dan 4 Saran Kesehatan Ini Ternyata Tidak Benar!
Kali ini mereka ingin tahu bagaimana Harry Potter akan mempengaruhi perspektif pembaca tentang kelompok pengungsi.
Berbeda dengan peserta sebelumnya, mahasiswa yang diidentifikasi menggunakan tokoh Harry tidak lagi menerima kelompok yang kehilangan hak seperti kelompok pengungsi.
Source | : | mentalfloss.com |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR