Advertorial
Intisari-Online.com - Anda yang masih sekolah atau telah lulus ketika melihat tanda di atas pasti tidak akan lupa bukan?
Lambang tersebut diucapkan sebagai "pi" dalam matematika, nilainya tak terbatas namun sering dibulatkan menjadi 3,14 atau 3,142.
Pi adalah sebuah konstanta dalam matematika yang merupakan perbandingan keliling lingkaran dengan diameternya.
Nilai pi tersebut ternyata telah membingunkan orang-orang zaman dulu sejak 1900 SM.
BACA JUGA:Penduduk Daerah Mana Penyantap Soto dan Rawon Paling Banyak di Indonesia?
Orang-orang Babilonia kuno menghitungnya menjadi 3.125, sedangkan orang Mesir kuno memperkirakannya menjadi 3,16.
Archimedes dari Syracuse dipercaya menjadi orang pertama yang secara akurat menghitung nilai pi.
Dia menghitungnya menjadi angka antara 3.1408 dan 3.14285 Pada tahun 1874.
William Shanks pernah menghitung pi menjadi 707 digit, meski ia hanya benar sampai angka 527.
BACA JUGA:Buah Dengan Lilin Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Pada tahun 1945, D.F. Ferguson menghitungnya menjadi 620 digit, dan pada tahun 1947, dia menghitungnya lagi menjadi 710 digit.
Pada tahun 1999, Takahashi Kanada juga menghitung pi menjadi 206.158.430.000 digit.
Bahkan Shigeru Kondo pada tahun 2011 menghitungnya menjadi sepuluh triliun digit.
Salah satu insiden yang paling lucu melibatkan nilai pi terjadi pada 1897, ketika badan legislatif negara bagian Indiana hampir mengeluarkan sebuah undang-undang yang membakukan nilai pi menjadi 3,2.
BACA JUGA:Ditutup Jokowi, IHSG Akhiri 2017 dengan Pecahkan Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
RUU itu tidak dimaksudkan untuk mengubah nilai pi tapi untuk memecahkan masalah matematis lama mengkuadratkan lingkaran.
Idenya adalah area lingkaran bisa ditentukan dengan menggunakan penggaris dan kompas untuk menggambar persegi dengan area yang sama dengan lingkaran dan kemudian mengukurnya.
Namun, secara tidak sengaja hal tersebut akan mengubah nilai pi dari 3,14 menjadi 3,2.
Tidak ada matematikawan yang pernah memecahkan masalah ini, tapi Edward Goodwin mengaku telah melakukannya pada tahun 1894.
BACA JUGA:Bangunan Empat Lantai Ini Tiba-tiba Tertutup Es yang Membeku, Ternyata Inilah Penyebabnya
Dia memiliki hak cipta atas solusinya dan menuntut agar siapapun yang tertarik untuk mengetahuinya membayar royalti.
Goodwin hanya menawarinya secara cuma-cuma ke sekolah Indiana dengan syarat bahwa badan legislatif negara bagian mengeluarkan sebuah undang-undang yang mengonfirmasi solusinya sebagai hal yang sah.
Hal tersebut ternyata salah karena menggunakan 3,2 sebagai nilai pi.
Negara bagian Indiana hampir menyetujui undang-undang tersebut sebelum batal saat Profesor C.A. Waldo dari Universitas Purdue memberi tahu mereka bahwa mereka tanpa sadar akan mengubah nilai pi menjadi 3.2.
BACA JUGA:Pilu! Kepala Bayi Ini Terpenggal Saat Persalinan, Sang Ibu Melayangkan Tuntutan pada Rumah Sakit