Advertorial

Alasan Jan Koum Begitu Melindungi Privasi Pengguna Whatsapp Ternyata Berkaitan Dengan Masa Kecilnya

Tatik Ariyani

Editor

Pendiri WhatsApp memiliki kisah sukses dibalik jumlah penggunanya yang semakin bertambah
Pendiri WhatsApp memiliki kisah sukses dibalik jumlah penggunanya yang semakin bertambah

Intisari-Online.com - Saat ini orang tak asing lagi dengan aplikasi WhatsApp.

Tercatat dari statista.com, pengguna Whatsapp sampai pada bulan Juli 2017 sebanyak 1,3 miliar di seluruh dunia.

Jan Koum dan Brian Acton adalahtokoh utama dibalik kesuksesan WhatsApp.

Koum dibesarkan di sebuah desa kecil di luar Kiev, Ukraina.

BACA JUGA:Tiga Wanita Indonesia Masuk Daftar 100 Perempuan Berwajah Tercantik 2017, Salah Satunya Raisa

Orangtuanya jarang menggunakan telepon karena takut pemerintah saat itu akan mendengarkan.

Kecurigaan pada kekuasaan pemerintah dan surat-menyurat untuk privasi agaknya mendarah daging dalam diri Koum.

Sepanjang sejarah Whatsapp, dia telah melindungi privasi pengguna dan menolak iklan masuk ke dalam aplikasi yang dibangunnya.

Koum pergi ke San Jose State University, AS untuk belajar ilmu matematika dan komputer.

Namun dia drop out setelah David File, co-founder Yahoo ! meyakinkannya untuk bekerja di sana.

Sementara Brian Acton tumbuh di Florida lulus dari Universitas Stanford pada tahun 1994 dengan gelar di bidang ilmu komputer lalu mulai bekerja untuk Apple sebagai insinyur perangkat lunak.

Koum bertemu dengan Acton saat bekerja untuk Ernst & Young sebagai penguji keamanan dan ditugaskan untuk memeriksa sistem periklanan Yahoo !.

BACA JUGA:Akurat! Rahasia Kepribadian Anda Terletak pada Panjang Jari Kelingking Kiri, Cek Jari Anda

Keduanya merasa cocok, lalu kisah hidup mereka berdua membawa pengaruh besar bagi berdirinya startup WhatsApp.

Acton menjelaskan bahwa kesuksesanWhatsApp karena fokus mereka pada keberlanjutan bisnis dan pendapatan daripada menjadi besar secara instan.

WhatsApp sederhana, aman, dan cepat, tidak menghabiskan waktu untuk membangun hubungan baru karena kontak telah tersedia disana.

Mereka didorong untuk membangun komunikasi tanpa gangguan.

Koum dan Acton ingin agar WhatsApp berbeda, tidak mencari perhatian bahkan tidak memiliki tanda di kantor mereka.

Dalam WhatsApp tidak akan ada iklan dan permainan karena memfokuskan pada perhatian dan fungsi utamanya yaitu pesan.

BACA JUGA:Dibiarkan Kelaparan, Disiksa dan Dibunuh, Inilah Fakta Mengerikan Di Balik Penggalian Mayat Desa Percontohan Guatemala

Artikel Terkait