Ketika diingatkan tentang pembunuhan dan kekejaman itu, Amin yang tak pernah lupa sembahyang 5 waktu dan selalu mengenakan dishdasha (jubah khas Arab) dan kopiah menjawab, "Anda 'kan tahu. Tentara."
(Baca juga: Perempuan Telanjang Berbelanja: Ini Alasan Ilmiah Kenapa Muncul Rasa Malu Saat Telanjang Di Depan Umum)
"Adakah yang Anda sesali?"
"Bagian intelijenlah yang paling banyak membuat kesalahan. Biro Riset Negara. Mereka bahkan merencanakan akan membunuh saya."
Menurut Amin, biasanya hal-hal buruk selalu disembunyikan dari orang yang berkuasa.
"Ketika saya akhirny tahu tentang biro itu, sudah terlambat."
Toh David Martin dalam sebuah artikel di South China Morning Post semasa Amin belum jatuh membeberkan bagaimana Idi Amin sebenarnya mengetahui sepak terjang oknum-oknumnya.
Ia pun mengaku tidak berniat jadi presiden. Tentaralah yang meminta kesediaannya.
Tapi mengenai pengusiran orang-orang Asia, "Mereka terlampau berkuasa dan terang-terangan mencembohkan kaum kami," katanya tanpa penyesalan.
Ibarat bintang film, Idi Amin telah puas berperan, dari tokoh film horor sampai kartun. Lakon hidupnya kental dengan banyolan, kengerian, sekaligus keluguan.
Dunia dengan lega melihat hidupnya, telah "berlalu", tapi cuma Idi Amin sendiri yang tahu bagaimana ia berdamai dengan masa lalunya. (Dari berbagai sumber/Lily)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juni 1993)
(Baca juga: AI Ini Kebingungan Membedakan Gambar Gurun Pasir dan Wanita Telanjang)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR