Posisi Sihanouk dalam kaitannya dengan masalah ini mendapat dukungan yang mengesankan dari Etienne Manac'h, diplomat karier Prancis yang terkenal. Dia pernah menjadi dubes di Beijing antara tahun 1960-1970, yang memegang peran kunci dalam perundingan untuk mengakhiri konflik Indo-Cina.
"Kudeta terjadi ketika Nixon berkuasa," katanya menjelang pensiun di rumahnya di Bretagne. "Amerika Serikat terlibat dalam kudeta ini. Baik sebelum, selama dan sesudah kudeta." Dalam hal ini posisi Kissinger, ironisnya katanya, "sangat lemah".
Sejak tahun 1954, kebijaksanaan luar negeri Cina yang dibentuk oleh Zhou En-lai mendukung Sihanouk dan kemerdekaan Kamboja dari Vietnam.
Ketika pangeran ini menjadi kepala negara dalam pengasingan pertama yang diizinkan bermarkas di Beijing pada tahun 1970, Zhou memperlakukannya secara hormat sebagai seorang pemimpin nasional.
Sihanouk diberi tempat tinggal sebuah gedung bekas kedutaan yang dilengkapi dengan sembilan koki. Bahkan pemerintah Cina membuatkannya kolam renang yang dapat dipanaskan.
Sihanouk menjadi pimpinan boneka GRUNK (Royal Government of National Union of Kampuchea), tapi pengendalian yang sebenarnya berada di tangan orang yang lebih muda: Pol Pot, Khieu Samphan dan Ieng Sary, yang pernah berjuang melawan Sihanouk di hutan-hutan Kamboja. Mereka dulu bergerak di 'bawah tanah' atas tekanan pangeran ini.
Dalam tulisan yang berbentuk penyelidikan oleh William Shawcross, Sideshow: Nixon, Kissinger dan Destruction of Cambodia, komitmen Cina terhadap Sihanouk jelas. Walaupun kekuasaan yang sebenarnya makin lama makin besar dipegang Khmer Merah di Kamboja, namun Sihanouk pemimpin di pelarian dan diakui oleh empat puluh bangsa.
La tokoh internasional dan ini sebetulnya bisa dimanfaatkan, paling tidak oleh Amerika Serikat. Namun ternyata ia diabaikan. Akibatnya seperti yang telah terbukti, dengan enggan Cina terpaksa mengalihkan dukungannya pada Khmer Merah.
Dengan cara demikian kebijaksanaan AS justru mendukung perkembangan komunisme di Kamboja.
Sihanouk mengatakan, "Pada tahun 1972 saya menawarkan kepida Kissinger dan Nixon, melalui Zhou En-lai, perundingan untuk mengakhiri perang dan membuat Kamboja sebagai negara yang independen dan netral."
Hal ini terjadi dalam periode hubungan bulan madu AS — Cina. Lebih lanjut pangeran ini mengatakan, "Jika AS menginginkan perbaikan hubungan yang menyeluruh, Cina tidak akan mendukung Khmer Merah 100 persen."
Nixon mengatakan, "Kami akan selalu bersama Lon Nol!" Etienne Manac'h menguatkan keterangan Sihanouk mengenai usaha yang dibuat pada tahun 1972 dan 1973 untuk meyakinkan bahwa AS melakukan kesalahan besar di Kamboja dan pemecahan gaya Sihanouk merupakan cara satu-satunya untuk membendung pengaruh komunisme secara menyeluruh.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR