Disajikan dalam keadaan mentah membuat tentakel dari gurita itu masih bergerak-gerak di atas piring.
Penjual akan melakukan atraksi menggunting tentakel gurita di depan turis asing secara langsung untuk menunjukkan bahwa memang gurita itu masih hidup.
Sannakji biasanya dijual oleh para pedagang kaki lima di Korea Selatan dan juga di restoran-restoran besar.
(BACA JUGA : Demi Bebas dari Keriput, 'Boneka Ken Versi Manusia' Ini Rela (dan Bangga) 'Membakar' Wajahnya Sendiri )
Beberapa orang Korea juga makan sannakji utuh, tanpa dipotong lebih dulu karena menimbulkan sensasi kelezatan tersendiri bagi mereka.
Meski lezat, dalam makan sannakji ini ada tekniknya, lho!
Makan sannakji harus memegang gurita dengan benar, terutama jika guritanya belum dipotong alias masih utuh.
Ini dilakukan agar Anda tidak tersedak tentakel gurita.
Sannakji juga harus dikunyah hingga lembut sebelum ditelan, karena tentakel yang menempel di tenggorokan bisa menyebabkan tersedak dan meninggal karena sulit bernafas.
Saking ekstrimnya kuliner ini, setidaknya ada enam kasus orang yang meninggal karena tersedak sannakji dalam satu tahun di Korea Selatan.
3. Telur Satu Abad, Cina
Telur ini sebenarnya mirip dengan telur asin ala Indonesia, dengan bentuk dan cara yang lebih ekstrim.
Source | : | thedailymeal.com |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR