Intisari-online.com - Memasuki musim liburan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, pemerintah dan masyarakat diimbau tetap waspada sebagai bentuk mitigasi bencana. Dengan begitu, musim liburan dapat dijalani dengan aman dan nyaman.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang akan menghabiskan waktu liburan akhir tahun mewaspadai potensi bencana selama musim hujan, seperti banjir dan tanah longsor.
Langkah utama mencegah banjir dan genangan adalah dengan menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
BACA JUGA: 7 Desa Ini Tersembunyi di Tempat yang Tak Terbayangkan, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi
"Genangan dan banjir bisa hilang kalau kita menjaga lingkungan. Hujan biarlah turun dan kalau lingkungan bagus, airnya bisa mengalir ke laut," kata Deputi Kepala BMKG Bidang Klimatologi Herizal dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kamis (21/12/2017).
Selain itu, masyarakat perlu memperhatikan kelestarian kawasan rawa. Menurut Herizal, rawa-rawa sebagai tempat transit air hujan sebaiknya dikonservasi.
"Karena kalau rawa-rawa tidak dipedulikan, maka air dapat menggenangi halaman rumah kita," ujarnya.
Awan gelap juga patut diwaspadai selama musim hujan. BMKG juga memperkirakan potensi terjadinya hujan es.
"Ketika musim hujan, kalau melihat ada awan gelap, sebisa mungkin hindarilah tempat-tempat yang atapnya kurang kuat, mengingat ada hujan es," katanya.
Menurut Herizal, jika masyarakat waspada, maka mereka akan tetap aman selama musim hujan selama libur Natal dan Tahun Baru 2018 ini.
"Musim ini tidak perlu ditakuti, hanya masyarakat harus bisa menyesuaikan saja dengan kondisi lingkungan," ujarnya.
Berdasarkan data BMKG, sampai saat ini sebanyak 319 zona musim (ZOM) atau sekitar 93,27 persen sudah memasuki musim hujan. Sisanya, 23 ZOM atau sekitar 6,73 persen, masih mengalami musim kemarau.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR