Pada hari Senin, ia memulai karyanya dan diberi tahu bahwa produk pertamanya akan diluncurkan pada hari Jumat.
Dia kemudian meluncurkan tiga lini produk untuk LivingSocial sebelum terjun ke pekerjaan lain di startup lain, yang disebut Taxi Magic.
Gagasan untuk Framebridge terjadi padanya saat dia masih tinggal di LivingSocial.
Dengan beberapa tahun pengalaman, dia merasa siap, namun para investor tidak mau mendanainya.
BACA JUGA: Bukan Pendidikan Apalagi Status Sosial, Kesuksesan Lebih Ditentukan oleh Pola Pikir Kita
Kemudian ia berkenalan dengan Dayna Grayson, seorang VC di NEA.
Dia mendukung, mengajari dan mengirimnya pada investor lain.
Tynan berkata menaikkan modal adalah permainannya sendiri tentunya dengan aturan dan etiketnya sendiri.
Tantangan sebenarnya adalah saat menjalankan bisnis.
Dengan dana yang didapat, Tynan meluncurkan Framebridge tapi ia hampir menjadi korban kesuksesannya sendiri.
Pada tahun 2015, Hari Raya besar pertama perusahaan itu sangat sukses dan mendatangkan banyak pelanggan dan banyak proyek.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR