Dengan menggunakan roket buatan Rusia di era PD II yang sudah dimodifikasi itu, pejuang PLO tidak lagi perlu masuk ke kawasan penyangga yang dijaga UNIFIL untuk menggempur wilayah Israel.
Tidak hanya meluncurkan roket Katyusha, PLO juga menembakkan meriam artileri jarak jauh yang didapat dari Suriah sehingga bisa menyerang wilayah Israel bagian utara (Galilea).
Pasukan Suriah sudah lama masuk ke wilayah Lebanon dengan dalih mengatasi perang saudara yang kerap berkecamuk di Lebanon.
Pasukan Suriah bahkan memasang radar untuk mengamati penerbangan jet-jet tempur Israel, sehingga tindakan Suriah itu membuat Israel makin berang.
Akibat serangan roket dan gempuran artileri PLO, Israel pun melancarkan serangan balasan melalui udara.
Tempat pangkalan PLO di Beirut dibombardir demikian juga pangkalan-pangkalan PLO di beberapa tempat lainnya di Lebanon.
Karena serangan udara itu mengakibatkan korban sipil yang demikian banyak, atas prkarsa AS dan mediasi Arab Saudi akhirnya tercapai gencatan senjata.
Sedangkan pasukan PBB yang berada di daerah penyangga Lebanon Selatan sama sekali tak berdaya.
Aksi gerilyawan PLO terus berlanjut dan sejumlah kelompok sempalan PLO yang memilih tindakan berupa teror juga melancarkan serangan di tempat lain.
Pada bulan Juni 1982, Dubes Israel untuk Inggris ditembak dan luka parah oleh sekelompok orang.
Pasukan khusus Inggris berhasil menangkap para pelaku penembakkan itu yang mengaku sebagai pejuang PLO.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR