Gempuran roket Hamas dari jalur Gaza ke wilayah Israel mungkin saja merupakan cara paling tepat untuk meneror Israel. Pasalnya serangan-serangan yang mengedepankan pasukan tempur secara gerilya dan serbuan frontal selalu bisa dimentahkan oleh militer Israel.
BIKIN PENING
Roket Qassam sebenarnya mudah ditangkis, misalnya dengan rudal penangkis rudal Patriot.
Tapi itu tidak sepadan mengingat mahalnya harga satu rudal Patriot.
Militer Israel akhirnya menggelar sistem pertahanan udara antiroket Hamas, Iron Dome Missile Defense Syatem, tapi sistem itu tetap saja kurang efektif.
Dari 1.000 roket yang diluncurkan Hamas, hanya 201 roket yang bisa dihancurkan di udara. Militer Israel memang tidak mau menganggap enteng ancaman roket-roket Hamas.
Apalagi berdasar hasil penyelidikan intelijen Mossad, pejuang Hamas terus meningkatkan kemampuan roketnya dengan cara mengembangkan atau mendapatkan roket dan rudal secara rahasia dari perbatasan Mesir.
BACA JUGA: Selingkuh, Penis Si Pria Terkunci Dan Tak Bisa Dicabut Dari Vagina
Maklum Gaza berbatasan lansung dengan Mesir dan telah banyak terowongan rahasia yang dibangun baik untuk menyelundupkan logistik pangan, manusia maupun persenjataan.
Hasil dari peningkatan kemampuan roket Hamas juga sudah tampak karena hampir semua roket Hamas selalu jatuh di ibu kota Israel, Tel Aviv dan kota penting Jerusalem.
Sebelum roket menghantam sasaran hanya ada waktu satu menit bagi warga Israel untuk mencari tempat perlindungan sehingga kemungkinan untuk jadi korban ledakan roket sangat besar.
Tak ada pilihan lain bagi militer Israel kecuali melancarkan serangan militer berskala besar untuk melumpuhkan pangkalan roket-roket Hamas di Jalur Gaza.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR