Advertorial

Mengapa Banyak Wanita Menangis Setelah Masturbasi?

Ade Sulaeman

Editor

Kalau Anda, wanita, menangis setelah masturbasi, rasanya Anda tidak sendirian bersikap demikian.
Kalau Anda, wanita, menangis setelah masturbasi, rasanya Anda tidak sendirian bersikap demikian.

Intisari-Online.com –Kalau Anda, wanita, menangis setelah masturbasi, rasanya Anda tidak sendirian bersikap demikian.

Semua orang pernah melakukan masturbasi.

Memuaskan diri sendiri secara seksual memberi kita rasa lebih nikmat dan membuat kita merasa lebih baik, secara fisik dan mental.

Banyak wanita menangis setelah masturbasi, mengapa?

(Baca juga: Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

Masturbasi memiliki begitu banyak nilai positif seperti menghilangkan stres, ketegangan seksual, dan nyeri tubuh.

Juga dapat membantu kita tidur nyenyak. Stimulasi diri membantu kita secara seksual, bahkan ketika kita sedang bersama pasangan.

Ada begitu banyak manfaat kesehatan untuk masturbasi. Inilah mengapa semua orang harus pernah melakukannya.

Tapi,mengapa banyak wanita menangis setelah masturbasi? Apakah itu normal dan sehat?

Menangis setelah menikmati kesenangan sendiri tidak sama dengan blues pasca-coital (perasaan sedih, cemas, depresi, gelisah, menyesal, atau lekas marah setelah aktivitas seksual), tapi ini bisa sangat mirip.

Dalam sebuah artikel di HarianElite,penulis Sheena Sharma menjelaskan saat-saat ketika masturbasi diikuti dengan menangis, kadang hanya mengeluarkan sedikit air mata.

Ia ingin mengetahui apakah menangis setelah masturbasi menjadi tanda bahaya dari masalah yang lebih besar atau itu normal saja.

Jika ada alasan medis untuk menangis pasca masturbasi, apakah ada cara mencegahnya. Karena ia juga menemukan bahwa banyak wanita yang menangis setelah masturbasi.

(Baca juga:Wahai Perempuan, Inilah 10 Alasan Kenapa Kalian Harus Masturbasi)

Ada beberapa yang menganggap bahwa menangis setelah masturbasi dianggap sebagaicrygasm.

Bagi sebagian orang,crygasmterjadi setelah klimaks, ketika salah satu berteriak karena sukacita atas fantasi seksnya.

Sementara yang lain mendefinisikannya sebagai mencapai klimaks dengan menangis tak terkendali.

Tapi yang jelas, kita semua sepakat bahwa masturbasi atau dua orang melakukan hubungan seks bukan hanya rasa seksual saja yang dilepaskan, tetapi salah satunya adalah emosi, dan kadang-kadang mengekspresikan emosional ini dengan cara menangis.

Tidak ada yang ingin menangis berlebihan menjadi bagian dari rutinitas mereka. Tapi di sisi lain, masalah seksual tidak selalu menyiratkan tentang masalah psikologis.

Kecenderungan seseorang menangis mungkin memiliki penjelasan sederhana: ketidakseimbangan hormonal, menunggu terlalu lama untuk melakukan masturbasi, dan membiarkan membangun banyak ketegangan, atau bahkan di alam bawah sadar Anda merenungkan Anda harus melalui itu seumur hidup.

Menangis bisa di luar kendali kita.

Kita menangis tidak hanya karena bahagia atau sakit hati. Kadang-kadang kita menangis karena sukacita.

Kita menangis karena itu bagian dari paket emosional manusia, dan seperti masturbasi yang mungkin kadang-kadang kita lakukan atau sepanjang waktu kita lakukan.

Yang penting adalah membiarkan kita melakukannya dan melepaskan apa yang kita butuhkan untuk dilepaskan. (K. Tatik Wardayati)

(Baca juga:Survei Membuktikan, Sering Masturbasi Ternyata ...)

Artikel Terkait