Kadar glukosa darah yang rendah juga sering berkaitan dengan terjadinya migrain. Penelitian menunjukkan, saat terjadinya serangan, kadar glukosa darah biasanya rendah. Nah, makin rendah kadar glukosa darah makin hebat pula nyeri kepala terasa.
Merokok pun dapat menyebabkan serangan, karena nikotin dan karbon monoksida yang dibawa oleh asap rokok memiliki pengaruh pada pembuluh darah. Nikotin menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sedangkan karbon monoksida cenderung memperlebar pembuluh darah.
Bermacam-macam makanan dapat pula menyebabkan serangan migrain. Yang paling umum adalah makanan-makanan seperti cokelat, jeruk, alkohol (terutama anggur merah), dan makanan basi atau makanan yang mengalami peragian.
Tidak bersifat toksik
Serangan migrain sebenarnya dapai dicegah terutama jika kita tahu alau berhasil menemukan pencetusnya, sehingga dapat menghindarinya. Tidur dalam waktu yang cukup dapat membantu. Sementara jika ingin menghentikan kebiasaan minum kopi atau teh, sebaiknya dikurangi konsumsinya sedikit demi sedikit, jangan dilakukan sekaligus.
(Baca juga: Meski Liar, Namun Kersen atau Talok Punya Segudang Manfaat Kesehatan)
Kalau pun akhirnya migrain datang, cobalah beristirahat dan tidur di kamar yang gelap. Dapat pula menempelkan kompres dingin di kepala unluk menyempitkan pembuluh darah di kulit kepala.
Setelah itu, minum obat pereda nyeri (analgetik), baik obat-obatan yang mengandung zat kimia maupun obat alami untuk memperlancar peredaran darah. Jangan lupa memeriksakan diri ke dokter, jika upaya di atas belum menolong.
Seperti sudah disebut, obat-obatan alami pun banyak yang dapat dimanfaatkan untuk melengkap i maupun menggantikan obat kimia.
Obat-obatan alami pengusir migrain yang bisa dijajal khasiatnya antara lain rimpang jahe (Zingiber officinale Rose), rimpang bangle (Zingiber cassumunar Roxb.), pegagan (Centella asiatica L. Urban), dan daun ginkgo (Ginkgo biloba L.).
Rimpang jahe termasuk kelompok empon-empon (tumbuhan berimpang) dan terdapat hampir di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Rimpang pipih bercabang-cabang dan berkulit agak kekuning-kuningan ini mengandung banyak minyak atsiri dan oleoresin (minyak damar).
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR