Advertorial

[VIDEO] Sadis! Budak Afrika Ini Dilelang dan Dijual Hanya dengan 5 Juta Rupiah

Aulia Dian Permata

Editor

Intisari-Online.com - Video ekslusif dari CNN menggambarkan suasana pelelanganyang sengit.

Yang dilelang bukan mobil, rumah, perhiasan, maupun barang elektronik, tapi dua orang manusia.

"Apakah ada yang membutuhkan tukang gali? Mereka ini pria kuat, tinggi dan besar. Cocok untuk dijadikan budak!"

Suara pria juru lelang terdengar lantang menawarkan para pria Afrika yang bercelana pendek itu.

(BACA JUGA :10 Film dengan Penghasilan Terbesar Selama 2017! Sudahkah Anda Menontonnya?)

(BACA JUGA :Tanda-tanda Pasangan Hanya Memanfaatkan Anda, Salah Satunya Mungkin Sedang Anda Rasakan)

Dalam tujuh menit, nasib dua pria Afrika telah berubah drastis dari manusia merdeka menjadi budak yang bertuan.

Tragisnya, kedua pria tadi terjual hanya dengan 1.200 dinar Libya, atau setara dengan Rp11 juta.

Artinya, 1 orang hanya dihargai Rp5,5 juta.

Semurah itukah kemerdekaan dan hak asasi manusia?

Setelah resmi terjual, CNN menemui kedua pria yang dilelang tadi dan mencoba mencari informasi dari mereka.

Namun, kedua pria tadi terlihat begitu trauma dengan kejadian yang baru saja mereka alami dan tida sanggup berbicara satu kata pun.

Mereka terlihat masih ketakutan dan tidak ingin menatap orang-orang yang ada di sekitar mereka.

Ilustrasi budak di dalam kapal penyelundup
Para Penyelundup Yang Dijadikan Budak

Setiap tahunnya, puluhan ribu orang melintasi perbatasan Libya dan berusaha menyeberang ke Eropa.

Mereka melarikan diri dari konflik di Afrika dan mencari peluang hidup lebih baik di benua lain.

Peraturan imigrasi yang makin ketat membuat para imigran ini kesulitan menyeberang ke Eropa.

Satu-satunya jalan adalah dengan menumpang ke kapal liar yang dikuasai oleh penyelundup.

Begitulah nasib mereka berubah drastis.

Penyelundup ini akan menjual para imigran gelap tadi pada calon-calon pembeli dan menerapkan harga yang sangat rendah, hanya asal-asalan yang penting mendapatkan uang.

Imigran yang melawan dan menolak dijual akan disiksa, dipukuli habis-habisan agar menuruti keinginan penyelundup sebagai bos sementara di kapal itu.

imigran Afrika yang diselamatkan
(BACA JUGA :Salah Cari Mangsa, Hiu Lemon Ini Mati Tersedak Ikan Buntal)

Bukti yang difilmkan oleh CNN kini telah diserahkan ke pihak berwenang Libya, yang telah berjanji akan melancarkan penyelidikan.

Letnan Satu Naser Hazam dari Badan Imigrasi Anti-Ilegal pemerintah di Tripoli mengatakan kepada CNN bahwa meskipun dia belum menyaksikan sebuah lelang budak, dia mengakui bahwa gerombolan terorganisir mengoperasikan cincin penyelundupan di negara tersebut.

"Para penyelundup ini bisa membawa 100 orang imigran dalam kapal mereka. Mereka hanya memikirkan uang, atau imigran itu akan berakhir dibuang di tengah laut", kata Hazam.

Tidak jarang acara pelelangan budak ini dilakukan di daratan, di sebuah kota yang nampaknya masih di Libya, di mana semua terlihat normal.

Seorang mantan budak yang berhasil selamat, Victory, menceritakan pengalamannya selama ditahan oleh para penyelundup.

Victory juga dilelang dalam pasar budak sebagai buruh harian dengan ancaman hukuman jika menolak.

Setiap hari, Victory terpaksa melayani tuan-tuannya dengan melakukan berbagai pekerjaan kasar.

Penyelundup yang tidak puas dengan hasil penjualan Victory sebagai budak harian kemudian beralasan bahwa selama ditahan, makan dan minum Victory dihitung sebagai hutang.

Untuk melunasinya, Victory kembali dilelang dengan harga lebih tinggi.

Hingga akhirnya, keluarga Victory membebaskannya dengan membayar sejumlah uang yang cukup besar pada para penyelundup itu.

Dengan banyaknya konflik daerah dan lemahnya kondisi ekonomi di berbagai wilayah Afrika, perdagangan budak menjadi isu serius.

Pemerintah harus benar-benar mengawasi perdagangan budak ilegal dan menyelamatkan lebih banyak warga Afrika dari perangkap mematikan ini.

Tonton video pelelangannya ini :

Artikel Terkait