Intisari-Online.com - Kematian John Lennon 8 Desember 37 tahun silam di luar gedung apartemen Dakota New York City melegendakan namanya sebagai musisi intelek.
Hal menarik yang patut diperhatikan adalah tersangka pembunuhan yang juga fans berat John Lennon itu dinyatakan menderita gangguan jiwa.
Chapman bahkan menganggap dirinya sebagai John Lennon.
"Chapman dalam wawancara bilang, 'Ya Tuhan, John Lennon seharusnya tahu adanya dua orang yang sama, makanya saya harus mengurangi supaya hanya ada satu,'" kata psikiater Robert Marvit.
Baca Juga: Perang Enam Hari, Mengingat Kembali Sejarah Jatuhnya Yerusalem ke Tangan Israel
Kronologi pembunuhan John Lennon
Setelah menanti beberapa jam untuk mendapatkan tanda tangan Lennon di album Double Fantasy miliknya,
Chapman kembali menunggu selama enam jam.
Dia lantas menembak Lennon hingga terkapar tepat setelah turun dari mobil. Chapman tetap tenang.
Bahkan dengan santainya, ia menjatuhkan pistol lalu lanjut membaca The Catcher in the Rye karya J.D. Salinger.
Ia menyerahkan diri tanpa perlawanan kepada polisi, dan mengaku memang dirinyalah yang membunuh Lennon.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR