Advertorial
Intisari-Online.com- Dilansir pada bloomberg.com (5/12/2012),menggunakan elang untuk memangsa drone mungkin dapat melindungi tentara dan bandara dari serangan.
Kemampuan elang dalam berburu menerkam mangsa dapat digunakan juga untuk merusak drone.
Sebuah studi yang didanai Angkatan Udara A.S. oleh para peneliti zoologi di Universitas Oxford menunjukkan bahwa cara elang dapat mempertahankan diri dari drone yang mengancam pasukan, polisi atau bandara.
Baca Juga:Terjual Rp6 Triliun, Inilah Lukisan Yesus Termahal di Dunia. Pembelinya? Pangeran Arab!
Para periset memasangi elang dengan kamera video mini dan GPS untuk melacak sudut dan metode serangan terhadap burung lain atau drone.
Satu makalah dalam Prosiding National Academy of Sciences di AS mengungkapkan pendekatan para elang untuk memburutargetnya sesuai dengan peraturan navigasi proporsional, sebuah sistem panduan yang digunakan oleh rudal yang diarahkan secara visual.
Prinsipnya sedemikian rupa sehingga misil atau elang pada perburuan akan mencapai target selama garis penglihatannya tidak tertutup.
Perbedaan utamanya, elang menyesuaikan sudut serangan dengan memperlambat kecepatan menuju drone.
Bagi tentara di medan perang dan bahkan penegak hukum di rumah, ancaman serangan drone semakin meningkat setiap harinya. Melatih elang untuk merusak drone adalah penting untuk mempertahankan keamanan.
Pada Juli, Pentagon memberi wewenang 133 instalasi militer A.S. untuk menembak jatuh pesawat pribadi atau komersil yang mengancam wilayah udara di mereka.
Langkah itu menyusul sebuah keputusan awal tahun ini untuk melarang pesawat terbang melintas mendekati Pentagon.
Karena murah, drone kerap dipakai sebagai senjata oleh para militan, sehingga Departemen Pertahanan bekerja untuk menyediakan teknologi dan teknik baru untuk melindungi pasukan dan peralatan.
Baca Juga:Wow, Sebuah Alpukat Raksasa Ditemukan di Hawaii, Besarnya Setara Dengan Kepala Orang Dewasa
Peneliti utama, Profesor Graham Taylor, menyebutkan perilaku elang digabung hukum panduan rudal ini mengagumkan.
"Mendebarkan bagi saya sebagai ahli biologi yang berpikiran matematis untuk melihat bagaimana akurasi lintasan penerbangan burung asli atas perintah untuk menyerangyang mengaturnya," tulisnya dalam email seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga:5 Fakta Mengejutkan di Balik Kostum Menyeramkan nan Misterius dari Dokter Wabah Black Death