Intisari-Online.com - Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, pernah masuk menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia.
Seperti diketahui banyak orang, danau ini terkenal dengan tiga kawah danaunya yang bisa berubah warnanya, menurut kepercayaan setempat, sesuai aktivitas leluhur di danau itu.
Benarkah aktivitas roh leluhur bisa mempengaruhi warna danau?
(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
Masyarakat suku Lio yang tinggal di sekitar kaki gunung Kelimutu percaya bahwa ketika mereka meninggal, arwah mereka akan terbang ke danau.
Kelimutu sendiri memiliki tiga kawah vulkanik yang membentuk danau.
Kawah pertama, Tiwu Ata Mbupu, untuk roh yang semasa hidupnya selalu berbuat baik.
Kawah kedua, Tiwu Ata Ko'o Fai Nuwa Muri, untuk roh muda-mudi yang telah meninggal.
Kawah ketiga, Tiwu Ata Polo, untuk roh yang semasa hidupnya bergelimang dosa.
Para pemangku adat setiap kampung, yang kerap disebut "musalaki" juga memiliki prinsip bahwa jika ada perubahan warna danau yang biasanya hijau lumut atau putih susu menjadi berwarna hitam kelam, maka ada peristiwa buruk yang akan terjadi.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR