Tapi selama melaksanakan terbang patroli, pesawat-pesawat tempur pengintai AURI belum pernah menemukan Karel Doorman saat berlayar hingga konflik Irian Barat usai.
Akibatnya armada Tu-16/KS pun gagal menenggelamkan Karel Doorman.
Sebagai pukulan penutup, Soeharto menyiapkan operasi amfibi gabungan yang diberi nama Operasi Djajawidjaja.
Sasaran utama operasi ini adalah Biak yang merupakan jantung pertahanan Belanda.
Jika Operasi Djajawidjaja berhhasil digelar, ini akan merupakan operasi pendaratan amfibi besar-besaran dan sekaligus perang besar yag berlarut-larut.
Korban besar pun diperkirakan akan jatuh mengingat Pantai Biak dipertahankan oleh marinir Belanda yag sudah memiliki pengalaman tempur.
Pukulan terakhir ini harus benar-benar berhasil dan telak karena, ujar Soeharto, “Kita tidak punya pasukan cadagan lagi!”
Soeharto mengharapkan tanggal 12 Agustus 1962. Biak sudah harus bisa dikuasai.
Untuk itu ia menghitung mundur mulai H-8 demi menggerakkan seluruh pasukannya menuju tempat rendezvouz di Teluk Peleng, Kepulauan Banggai.
Soeharto sendiri ikut berlayar bersama kapal patroli milik Kepolisian RI.
Jika serangan itu jadi dilaksanakan, Soeharto berandai-andai akan seperti pertempuran saat Jepang menggempur Rusia di Wladiwostok tahun 1904.
Saat itu Jepang mendapat kemenangan gilang-gemilang dan menjadi bangsa Asia pertama yag berhasil mengalahkan bangsa Eropa dalam perang modern.
Namun serangan itu tidak jadi dilaksanakan karena situasi politik yang semakin kondusif bagi Indonesia.
Akhirnya penyelesaian dengan jalan politik menjadi pilihan.
Bagi keluarga Soeharto, saat-saat persiapan mnggempur Belanda di Irian itu juga membawa berkah tersendiri karena usia kandung Ibu Tien yang makin tua.
Tanggal 15 Juli 1962, Ibu Tien Soeharto melahirkan anak kelima mereka yag kemudian diberi nama Hutomo Mandala Putra.
Keberhasilan Soeharto sebagai Panglima Mandala juga berpengaruh besar pada karier militernya.
Tak lama kemudian Soeharto menjabat sebagai Pangkostrad dan berperan besar dalam penumpasan G-30-S-PKI.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR