Gejala sleep apnea obstruktif yang paling umum adalah mendengkur keras, meski tdak semua orang yang mendengkur mengalami sleep apnea.
Ada juga orang dengan kondisi ini terdiam dalam mendengkur, lalu diikuti dengan tersedak atau terengah-engah. Kantuk di siang hari juga merupakan tanda umum sleep apnea.
Sementara untuk sleep apnea sentral, bangun tiba-tiba dengan sesak napas.
(Baca juga: Merokok Sebabkan Gangguan Tidur)
Karena masalah ini terjadi saat tidur, orang sering tidak sadar bahwa mereka memiliki sleep apnea. Sehingga anggota keluarga atau orang lainlah yang pertama kali mengetahuinya.
“Banyak sekali pasien dibawa oleh pasangan mereka,” kata Dr. Robert Lapidus, seprang profesor di Divisi Perawatan Paru, Kritis, dan Tidur di National Jewsih Health Hospital di Denver.
Menurut Lapidus, sleep apnea diklasifikasikan menjadi normal, ringan, sedang, dan berat. Hal itu didasarkan jumlah apneas (jeda) yang dialami pasien per jam saat tidur.
Kurang dari lima kejadian per jam dianggap normal, lima sampai 15 dianggap sebagai sleep apnea ringan, 15 sampai 30 dianggap sebagai sedang, dan lebih dari 30 dianggap sebagai sleep apnea berat.
Faktor risiko
Menurut Mayo Clinic, rang-orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas, berusia lebih dari 60 tahun, atau laki-laki dua kali lebih mungkin mengalami sleep apnea.
Namun wanita dan orang yang kurus bisa juga mengalami sleep apnea. Apalagi jika mereka memiliki saluran udara kecil atau amandel yang membesar.
Lalu seseorang lebih cenderung mengalami sleep apnea jika ada anggota keluarga yang juga memiliki kondisi ini.
Penulis | : | Mentari Desiani Pramudita |
Editor | : | Mentari Desiani Pramudita |
KOMENTAR