Advertorial

Pria Ini Membayar Piza Dengan 1.287 Keping Koin Senilai Rp500.000 karena Dianggap ‘Kriminal’

Ade Sulaeman

Editor

Seorang pria membayar tagihan piza dengan setumpukan koin warna tembaga. Rupanya ia kesal karena dianggap sebagai kriminal oleh pegawai di salah satu jaringan makanan siap saji itu.
Seorang pria membayar tagihan piza dengan setumpukan koin warna tembaga. Rupanya ia kesal karena dianggap sebagai kriminal oleh pegawai di salah satu jaringan makanan siap saji itu.

Intisari-Online.com – Seorang pria dari Tamworth, Wales Selatan, Australia, sempat menjadi berita.

Pasalnya, pria bernama Billy Martin itu membayar tagihan piza Domino dengan menggunakan 1.287 keping koin bernilai 2 penny.

Tumpukan koin berwarna tembaga itu digunakan untuk membayar tagihan piza sebesar 25,74 poundsterling atau setara Rp500 ribu.

(Baca juga: Lagi, Koin Kuno Ditemukan di 'Kolong' Sebuah Rumah, Jumlahnya Mencapai 300.000 Buah)

Pria berusia 23 tahun itu mengatakan ia memutuskan untuk membayar piza dengan uang koin karena restoran itu membuatnya ‘terasa seperti seorang kriminal’.

Ia merasa restoran itu memburunya gara-gara piza pesanan.

Membayar piza dengan koin.
Diceritakan, bapak satu anak itu memesan sebuah piza keju dan tomat ukuran medium dan sebotol Fanta pada Kamis (16/11) lalu, seharga 25,74 poundsterling.

Menurut Billy, supir pengantar piza membawakan pesanannya tetapi segera pergi sebelum ia sempat memberikan uangnya.

Jadi, ia berasumsi pesanan secara online itu akan otomatis dibayar dari kartu bank miliknya.

Perusahan piza itu mengakui bahwa pegawainya melakukan kesalahan tidak meminta pembayaran langsung.

Birmingham Mail melaporkan, keesokan harinya, Billy mengklaim menerima pesan singkat di ponselnya dari Domino, yang menyebutkan bahwa ia berhutang untuk makanan yang dipesannya.

(Baca juga: Beruntung! Pria Ini Temukan 600 Koin Perak Era Romawi Kuno yang Harganya Capai Rp3,6 Miliar)

Billy pun menjelaskan bahwa ia tidak bisa membayar langsung karena ia tengah menghadiri pemakaman nenek kekasihnya.

Ia juga mengatakan akan membayarnya pada Minggu (20/11), sekembali dari acara pemakaman.

Pegawai piza menghitung koin.
Billy bilang, ia jadi marah karena ada 6 kali telepon dari Domino selama lebih dari 3 hari itu.

Karenanya, ia memutuskan untuk menukar uang dengan pecahan koin 2 penny di dekat sebuah tempat permainan bowling.

Lalu, ia membawa tumpukan koin itu ke restoran piza di kotanya, Tamworth.

“Mereka merusak akhir pekanku jadi aku putuskan untuk membayarnya dengan uang 2 penny-an,” kata Billy Martin.

Ia menambahkan, pengantar piza hanya mengantarkan saja dan tidak mengatakan apa-apa kecuali ‘sampai nanti’.

Itu sebabnya ia berasumsi kartu online yang akan membayarnya dan tidak memikirkannya lagi.

Dua jam kemudian, pengantar piza meneleponnya dan akan datang untuk menagih uang pembayaran. Atau, Billy yang harus datang ke gerai piza tersebut.

Billy pun menjelaskan bahwa hari sudah malam dan ia akan tidur.

(Baca juga: Seniman Ini Menumpuk Koin dengan Cara yang Sangat Mustahil. Video di Akhir Artikel Mungkin Jawabannya)

Ia juga menjelaskan bahwa ia harus pergi ke acara pemakaman nenek kekasihnya.

Ia akan kembali pada hari Minggu sore dan akan membayar tagihannya.

“Pengantar piza menjawab ‘ok’ dan aku tidak memikirkannya lagi, tetapi ternyata ia kembali menelepon di hari berikutnya. Aku jelaskan bahwa dirinya sedang di acara pemakaman tetapi mereka tetap memaksaku. Aku pikir mereka menyangka aku berbohong,” jelas Billy Martin.

Ia menjelaskan, semuanya jadi seperti sebuah mimpi buruk dan kekasihnya tidak senang karena sepanjang hari itu ia terus menelepon untuk menjelaskan situasinya.

Ia mengklaim bahwa petugas Domino bahkan menelepon polisi yang kemudian meneleponnya akan masalah pembayaran itu.

Ketika polisi menelepon Billy, ia bicara kepada mereka dan mereka bilang bila ia tidak membayarnya pada Minggu sore mereka akan mengambil tindakan lanjutan.

“Aku membawa uang di Minggu sore itu seperti janjiku, tetapi dalam bentuk uang koin 2 penny. Aku menukarnya di sebuah arena bermain bowling setempat,” kata Billy.

Tidak lupa Billy juga meminta kuitansi pemayaran sebagai bukti, tetapi pegawai piza bilang ia bisa mendapatkan kuitansi bila ia membayar dengan uang biasa.

Pegawai piza menerima pembayaran itu dan Billy pun tidak mendengar kabarnya lagi.

Sejak itu Billy tidak mau lagi membeli piza Domino yang dianggapnya telah membuat dirinya seperti seorang kriminal.

Sementara jurubicara Domino, Joshua Speers, mengklaim bahwa Billy Martin telah bersikap ‘kasar’ dan ‘agresif’.

Ia menambahkan, kesejahteraan dan keselamatan dari pekerjanya adalah yang terpenting sehingga diputuskan untuk tidak lagi menerima pesanan apapun dari Billy Martin.

Sedangkan jurubicara Kepolisian Staffordshire mengatakan: “Kami dapat mengkonfirmasikan bahwa kami menerima laporan dari pekerja Domino pada Sabtu pukul 3.20 sore setelah seorang pengantar piza lupa meminta pembayaran dari seorang pelanggan. Pelanggan itu telah mengkonfirmasikan akan datang ke gerai piza itu untuk membayar tagihannya.”

Artikel Terkait