Hui-Shen cukup telaten mencatat hasil pengamatannya menyeberangi "Samudera Timur" menuju Negeri "Fusang".
Fusang ini diperkirakan 20.000 li (7.000 mil) jauhnya dari China.
Padahal pelayaran mengikuti arus timur dari China kalau diikuti akan membawanya ke Acapulco.
Hui-Shen menyebut-nyebut tentang sejenis pohon dengan buah kemerah-merahan yang tunasnya dimakan sedang kulit kayunya dibuat kertas dan kain.
Di Meksiko dikenal buah maquey dengan kegunaan yang sama, hanya saja buahnya tidak kemerah-merahan.
Hui-Shen juga membawa oleh-oleh batu mirip cermin untuk Kaisar Wu Ti yang juga dikenal di Meksiko sebagai cermin.
Sayangnya, walaupun tidak ada yang meragukan tentang keberadaan Hui-Shen, bukti-bukti arkeologis yang menunjang eksistensinya dianggap belum mencukupi.
Di samping itu masih ada teori yang memunculkan tokoh-tokoh lain yang mengunjungi Amerika sebelum Columbus.
Misalnya saja rahib Irlandia bernama Brendan di abad ke-6, bangsa Norse sekitar tahun 1.000, dan Pangeran Madoc dari Wales, Inggris, pada abad ke-15.
Yang terakhir ini malah menurunkan bangsa Indian Mandan yang bermata biru, nelayan-nelayan Inggris sekitar tahun 1481 - 1491, orang Portugis Joao Vaz Corte-Real tahun 1474.
Satu hal yang membuat nama Columbus paling menonjol sampai akhirnya dinobatkan sebagai penemu benua "baru" itu adalah karena ia sendiri tidak main rahasia-rahasiaan.
Bahkan menurut istilah sekarang, Columbus adalah petualang pertama yang mengadakan konferensi pers!
Walaupun orang-orang Norse terbukti telah lebih dulu mencapai Amerika, gara-gara pelayaran Columbus yang dipublikasikan secara besar-besaranlah, orang-orang Eropa tergerak untuk ikut menyeberangi Samudera Atlantik dan berebut tanah di sana.
Justru karena itulah ia kini mesti menerima caci maki.
(Dari pelbagai sumber/Lily/The, seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 1992)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR