Boleh jadi Columbus tak menyadari sepenuhnya dampak gembar-gembornya tentang Dunia Baru yang kini bernama Amerika itu. Waktu itu ia hanya tergiur pada emas, tanah, dan kejayaan bangsa Spanyol.
Kalau melihat bagaimana usaha Columbus mencari sponsor, tak heranlah kita kalau ia sampai tergolong dalam kelompok manusia yang mencatat sejarah. Keuletannya tak tanggung-tanggung.
Sejak tahun 1484 ia telah berusaha menjual ide kepada Raja John II di Portugal. Ide untuk menemukan tanah dan emas di seberang Samudera Atlantik.
Raja John tidak tertarik, apalagi merogoh kantong. Tahun berikutnya Columbus menghadap takhta Spanyol, tapi gagal lagi. Tahun 1486 ia berjumpa lagi dengan Raja Ferdinand dan Ratu Isabela, tapi mereka tetap tidak tertarik.
Tapi entah apa saja usaha Columbus sampai pada tahun 1492 ia memperoleh juga tanda oke dari pasangan penguasa Spanyol itu.
Columbus berangkat dengan ongkos setara dengan AS $ 7.200 uang sekarang. Ia mendapat pinjaman dua buah kapal plus satu kapal carteran.
(Baca juga: (FOTO) Perang Tentara Perancis dengan Suku Indian Zacapoaxtla Terjadi Lagi?)
Bukan peta, tapi diagram
Pelayaran menembus daerah antah-berantah jelas penuh tantangan. Petanya saja masih berupa diagram yang serba kira-kira. Di akhir tahun 1470-an, peta yang paling terkenal adalah Geography karangan Ptolomeus.
Columbus menggunakannya sebagai acuan di samping juga hasil pengamatan Pierre d'Ailly. Menurut perkiraannya, lebar laut antara Spanyol dan India hanya 135 derajat. Jepang hanya 2.760 mil dari Spanyol (kira-kira seperempat dari kenyataan).
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR