Advertorial
Intisari-Online.com – Coba, perhatikan tombol “F” dan “J” pada keyboard PC atau laptop Anda.
Atau tombol “5” pada keypad alphanumeric ponsel Anda.
Ada yang “aneh”? Ya, ada bintil atau tonjolan berbentuk setrip.
“Bintil” itu bukan kesalahan produksi pada PC/laptop atau ponsel Anda.
(Baca juga: Keyboard Virtual ini Membuat Pengguna Bisa Mengetik dengan Nyaman di Segala Macam Permukaan Datar)
Disebut sebagai indikator home row, ”bintil” tersebut merupakan penanda taktil yang digunakan penyandang tunanetra mengetik di keypad ponsel atau keyboard.
Menurut klausa Telecommunication Act, bagian 255, semua perusahaan telekomunikasi wajib membuat telepon, termasuk ponsel, yang bisa digunakan para penyandang difabel, termasuk tunanetra.
Frank Edward McGurrin, adalah orang yang menemukan metode “meraba” keyboard komputer pada 1888.
Sebagai pengajar kelas mengetik, McGurrin menganggap “bintil” pada tombol “F” dan “J” bisa menjadi penanda untuk memperkirakan letak tombol di sekitarnya.
Pada ponsel, tombol “5” dipilih dengan alasan serupa.
Diletakkan di tengah-tengah keypad, pengguna ponsel, baik tunanetra maupun mereka yang ingin mengetik tanpa melihat, dapat memanfaatkan bintil tersebut untuk melacak tombol-tombol di sekitarnya.
Walaupun kehadiran “bintil” ini bagi sebagian orang sedikit mengganggu, tetapi bagi mereka yang membutuhkan, ternyata sangat membantu.
(Baca juga:Android KeyOne, Produk Baru BlackBerry dengan Keyboard Fisik dan Bisa Buat Googling Tanpa Peramban)
(Berbagai sumber/Muhammad Fauzan Aziz, seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Februari 2016)