Menurutnya praktek vaginal seeding justru berisiko pada bayi yang baru lahir.
Beberapa bakteri serta virus herpes dapat hidup di cairan vagina tanpa menyebabkan gejala pada ibu tapi dapat menyebabkan penyakit parah pada bayi yang baru lahir.
(Baca juga: Meski Harus Meningal Dunia, Ibu Ini Lebih Memilih Melahirkan Bayinya dengan Sesar Dibanding Melalukan Kemoterapi)
Ia juga mengatakan belum ada bukti juga yang menunjukkan bahwa kurangnya paparan terhadap mikroba vagina benar-benar menyebabkan asma, alergi atau penyakit autoimun.
Hal tersebut bisa terjadi karena faktor lain seperti misalnya makanan dan faktor genetik.
Untuk itu penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami kaitan antara melahirkan dengan operasi caesar dan resiko peningkatan kondisi sistem kekebalan ini.
Zahn memberikan saran untuk mengatasi kekurangan bayi dari bakteri vagina adalah memberikan ASI selama enam bulan pertama.
(Monika Novena)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “"Vaginal Seeding", Jangan Sampai Kena Rayuan dan Khilaf Melakukannya”.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR