(Baca juga: Tak Hanya Mengacaukan Negara-Negara Prokomunis, CIA Juga Bikin Kalang Kabut Negara Eropa Yang Tak Mau Gabung NATO)
Semua agen CIA bekerja secara rahasia demi mendapatkan info intelijen selengkap mungkin. Informasi itu selanjutnya akan dilaporkan ke markas besar CIA di Langley, Virginia.
Meskipun dalam operasionalnya CIA didukung dana dari negara, mereka diperbolehkan mencari dana tambahan dengan cara mengkoordinasi penjualan senjata gelap, mengelola bisnis narkotika, mengelola sumber daya alam lokal, dan lainnya.
Saat ini tugas utama CIA adalah mendukung militer dan pemeritah AS yang sedang gencar memerangi terorisme.
Para agen CIA bekerja sama denga lembaga intelijen dari negara lain seperti Mossad (Israel) dan M-16 Inggris.
Karena agen CIA juga melibatkan diri dalam pertempuran untuk menghancurkan targetnya, maka dibandingkan FBI, cara kerja mereka cenderung lebih brutal dan menghalakan segala cara.
Misalnya saja untuk memburu pentolan teroris, CIA mengerahkan drone bersenjata rudal. Ketika rudal ditembakkan, bukan hanya pentolan teroris yang mati tapi juga warga sipil lainnya yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan terorisme.
CIA bahkan memiliki penjara dan tempat penyiksaan yang tidak manusiawi di Guantanamo Bay, Kuba.
Jika ketika merigkus targetnya FBI menunjukkan jati diri dan hak-hak hukum bagi orang yang ditangkapnya, tidak begitu dengan agen CIA.
(Baca juga: Korut Kembali Ancam Menyerang, Donald Trump pun Diperingatkan CIA untuk ‘Jaga Mulut’)
Mereka akan cenderung meringkus targetnya meggunakan kekuatan militer dan cara-cara brutal lainnya, serta tidak pernah menunjukkan siapa jati diri yang sesungguhnya.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR