Pope beserta juru radio yang semula personel AURI, Hary Rantung tampak berhasil bail out menggunakan parasut.
Atas keberhasilannya menembak jatuh B-26 AUREV, Kapten Udara Dewanto pun menjadi ace pertama bagi Indonesia.
Posisi jatuhnya pesawat B-26 tersebut pada koordinat 03,40 LS dan 127,51 BT.
Dalam penilaian untuk menentukan confirmed kill, Kapten Dewanto yakin bahwa peluru 12,7 mm P-51 tepat mengenai sasaran.
Tanda hantaman peluru senapan mesin itu dikuatkan dengan adanya asap yang mengepul keluar dari badan pesawat.
Sementara dua awak pesawat B-26 yang kelihatan berhasil meloncat menggunakan parasut unuk sementara terapung-apung di udara sambil mencari lokasi pendaratan di pinggiran pantai yang banyak ditumbuhi pohon kelapa.
(Baca juga: Dibukanya Dokumen Rahasia AS Tunjukkan Betapa Buruknya Malapetaka Jika CIA ‘Bergerak’ di Suatu Negara)
Sewaktu berusaha mendarat payung Allen Pope yang berhasil bail out kemudian menyangkut di pohon kelapa di Pulau Tiga.
Pope pun berusaha turun dari pohon kelapa yang cukup tinggi itu.
Tapi karena kurang mahir memanjat, ketika hendak turun dari pohon kelapa, Pope jatuh terhempas ke batu karang sehingga kakinya patah serta badannya luka-luka.
Dengan kondisi kaki patah gara-gara tidak mahir memanjat itu Pope juga tidak berniat melarikan diri dan pasrah saja ketika harus tertangkap.
Sedangkan operator Radio Harry Rantung juga jatuh ke laut dan kemudian dapat berenang ke tepi.
Tetapi karena dalam kondisi luka-luka kedua awak pesawat B-26 yang nahas itu akhirnya dapat ditangkap oleh patroli pasukan ALRI dengan mudah.
Pasukan TNI AL sebenarnya sangat terkejut ketika pilot yang mereka tangkap teryata orang asing dan memiliki paspor AS.
Pemerintah Indonesia menjadi gempar karena Pope teryata agen CIA sehingga untuk menangani masalah Pope yang kemudian diadili dan terancam hukuman mati itu, Presiden AS saat itu, John F Kennedy sampai harus turun tangan.
Pope sendiri akhirnya diampuni oleh Presiden Soekarno dan dipulangkan ke AS. Sementara sebagai imbalannya RI mendapat 12 pesawat transpor C-130 Hercules.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR