Apalagi secara militer posisi Korut dan Korsel-AS masih dalam situasi peperangan terkait Perang Korea yang hanya berakhir dengan gencatan senjata.
Maka sebenarnya tidak salah bagi Korut untuk terus memperkuat mesin-mesin perangnya demi persiapan Perang Korea yang sewaktu-waktu bisa meletus lagi tanpa melalui pengumuman perang.
Upaya penyelesaian konflik Korut dan AS secara damai sebenarnya juga mustahil dilakukan jika antara Korut-Korsel serta AS tidak membereskan terlebih dahulu status Perang Korea yang hanya berakhir dengan gencatan senjata itu.
(Baca juga: Hubungan Korut-AS yang Kian Menegang Ternyata Membuat Donald Trump Makin Senang)
(Baca juga: Merasa Ditantang AS Lewat Latihan Perang, Militer Korut Siap Luncurkan Rudal untuk Menghantam Guam)
Perang Korea (1950-1953) yang sebenarnya masih berlangsung hingga sekarang harus dibereskan terlebih dahulu melalui perundingan damai sehingga muncul kesepakatan dari kedua belah pihak untuk tidak saling berperang lagi.
Namun, jika Perang Korea statusnya masih dibiarkan dalam kondisi gencatan senjata, Korut yang terus mengancam menyerang AS dan negara-negara sekutunya menggunakan rudal nuklir sebenarnya ‘’tidak salah’’.
Pasalnya AS dan sekutunya juga terus-menerus melakukan latihan perang dengan strategi tempur yang disiapkan untuk menggempur Korut.
Dalam kondisi sedang saling mengancam itu, bak harimau siap bertarung seraya menunjukkan gigi taringnya, upaya perundingan damai yang selalu ditawarkan oleh AS kepada Korut memang tidak akan mempan.
Meskipun AS, seperti ditegaskan oleh Menteri Luar Negerinya, Rex Tillerson, akan terus mengupayakan pemecahan secara diplomatik dengan Korut “sampai Kim Jong Un menjatuhkan bom pertamanya”.
Sementara Presiden Donald Trump yang makin tidak sabar dalam menghadapi ulah Korut sudah siap memerintahkan militer AS untuk menghancurkan Korut.
Namun seperti bisa ditebak, Korut yang dari sejak Perang Korea berakhir memang sudah terbiasa menyerang Korut dan posisinya selalu berada di atas angin tetap tidak mau menggubris upaya pendekatan damai dari AS.
Korut bahkan makin meningkatkan ancamannya karena saat ini Korut sedang menyiapkan rudal balistik yang akan segera diluncurkan menuju daratan AS.
Dalam kondisi selalu mengancam itu maka Korut dan AS pun memang seperti di ambang peperangan.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR