Advertorial

Berhasil Bongkar Praktik Prostitusi dengan Menyamar, Kapolsek Rochana Diberi Kenaikan Pangkat

Ade Sulaeman

Editor

Bersama Bripda Mira Indah Cahyani, Kapolsek Rochana membuktikan laporan adanya praktik prostitusi di warung kopi.
Bersama Bripda Mira Indah Cahyani, Kapolsek Rochana membuktikan laporan adanya praktik prostitusi di warung kopi.

Intisari-Online.com - Keberhasilan Ajun Komisaris Polisi Rochana Sulistyaningrum dalam memberantas praktik prostitusi di wilayah kerjanya di Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mendapat apresiasi.

Perempuan 50 tahun ini dipromosikan menjadi Kapolsek Gajahmungkur di Kota Semarang. Dengan jabatan baru, Rochana naik pangkat menjadi komisaris polisi.

“Hari ini menuju Semarang untuk serah terima jabatannya,” kata Rochana, kepada Kompas.com, Selasa (17/10/2017) pagi ini.

Rochana mengatakan, pimpinan kepolisian mengapresiasi kinerjanya memberantas praktik prostitusi.

Pada Senin (16/10/2017) kemarin, dia dan Bripda Mira Indah Cahyani (21) mendapat penghargaan oleh Kapolres Pati AKBP Maulana Hamdan saat apel pagi di halaman Mapolres Pati.

(Baca juga: Untuk Memberantas Prostitusi di Wilayahnya, Kapolsek Wedarijaksa Ini Menyamar Jadi PSK. Salut!)

(Baca juga: Polisi Muda Ini Ubah Lokasi Prostitusi Dan Miras Jadi Tempat Mengaji Dengan Uang Pribadinya)

Penghargaan diberikan lantaran keduanya sukses membongkar praktik prostitusi dengan sebelumnya menyamar terlebih dulu menjadi pekerja seks komersial (PSK).

Keduanya menjalankan misi khusus pada malam hari untuk membuktikan laporan adanya praktik prostitusi di warung kopi.

Setelah mendapat alat bukti yang cukup, para pihak yang terlibat lalu diringkus, termasuk mucikari yang ditetapkan menjadi tersangka.

“Kemarin, saya dan Bripda Mira dapat reward dari Kapolres Pati,” katanya.

Setelah mendapat promosi menjadi Kapolsek Gajah Mungkur, posisi Kapolsek Wedarijaksa berubah.

Rencananya, dia juga bakal melakukan serah terima jabatan di Mapolsek itu pada Kamis (19/10/2017) mendatang.

Nama AKP Rochana sebelumnya tenar lantaran berhasil menyamar menjadi PSK untuk membongkar praktik prostitusi pada akhir bulan Agustus 2017 lalu.

Keduanya rela menyamar dengan memakai pakaian minim, berdandan menor ala dan membuka jilbab yang saban hari dipakainya.

(Baca juga: Mural di Tempat Pelacuran Kota Pomperi Ini Ceritakan Kisah Prostitusi di Era Roma Kuno)

(Baca juga: Dulu Surga Prostitusi, Mari Lihat Wajah Kalijodo Kini…)

Tidak ada yang menyadari perubahan penampilannya.

“Ini penyamaran pertama saya menjadi PSK, dan alhamdulillah berhasil,” kata Rochana.

Praktik prostitusi sebelumnya dilaporkan berada warung kopi di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Warung kopi itu juga dilaporkan membuka kegiatan karaoke, minum minuman keras, dan mempekerjakan anak di bawah umur.

Saat menyamar, Rochana yang saat ini berusia 50 tahun juga sempat diyakinkan oleh pegawai warung kopi bahwa dia masih dapat bekerja.

Namun tarifnya relatif murah hanya Rp50.000 sekali kencan.

“Kalau saya ditawarkan ke brondong, paling dikasih jajannya (istilah uang bayaran) Rp50.000,” ujar Rochana, yang menjadi Kapolsek sejak 2013 lalu.

“Kalau Bripda Mira kan tubuhnya bagus, kemarin ditawar bisa dapat Rp350.000 sekali kencan,” tambahnya.

Bripda Mira yang ikut serta dalam obrolan dengan Kompas.com ikut mengangguk.

Ia ikut merasakan pengalaman menyamar menjadi PSK dengan peran sebagai ibu muda yang mempunyai bayi berusia 5 bulan.

“Ya awalnya deg-degan, tapi saya bisa akting meyakinkan mereka, kalau saya butuh pekerjaan, dan anak masih berusia 5 bulan,” kata wanita 21 tahun ini.

(Nazar Nurdin)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Menyamar Jadi PSK, Kapolsek Rochana Dapat Kenaikan Pangkat”.

Artikel Terkait