Advertorial
Intisari-Online.com -Apa yang mendorong orang untuk membeli barang mahal? Benarkah barang-barang dengan harga lebih mahal punya kualitas lebih baik?
Sebuah penelitian menemukan bahwa harga suatu barang mempengaruhi persepsi seseorang.
Harga barang yang tinggi dapat membuat seseorang merasa lebih unggul dibanding yang lain.
(Baca juga:Begini Cara Mendapatkan Banyak Uang dari Internet)
Tapi, mengapa harga dan persepsi dapat mempengaruhi kita ketika mengambil keputusan untuk membeli suatu barang?
Michaerl Norton, psikolog dan profesor administrasi bisnis dari Havard Business School menjelaskan, pembeli berasumsi bahwa harga yang dua kali lebih mahal cenderung dua kali lebih baik.
Lebih dari itu, ia juga menjelaskan mengapa orang-orang begitu royal mengeluarkan uangnya:
1. Mencari pengalaman terbaik
Michael memberikan contoh, pilihan restoran yang diberi nilai bintang tiga sebagai rekomendasi adalah pilihan yang aman daripada restoran dengan bintang satu dan lima.
Ia menemukan orang cenderung bertaruh dengan memilih restoran yang memiliki bintang satu dan lima.
Orang-orang ingin mendapat kepuasan maksimal meski berisiko mendapat yang terburuk pula.
(Baca juga:Wisatawan Mancanegara dari China dan Uni Emirat Arab Disebut yang Paling Royal di Indonesia)
Logika yang sama juga dapat diterapkan mengapa orang membeli produk mahal. Ada dorongan ekstra ketika dapat membeli segelas kopi harga Rp50 ribu daripada segelas kopi harga Rp10 ribu.
2. Menunjukkan memiliki uang
Sebagian orang menghabiskan banyak uang untuk menunjukkan bahwa mereka sukses.
Joshua Cartu, seorang pembalap mobil amatir dan entrepeneur menjelaskan, ia melakukan pembelian barang mahal untuk menunjukkan ia berhasil.
Bagi dirinya, membeli barang mahal membuatnya dapat menunjukkan dulu ia tidak kaya, namun sekarang dapat memiliki mobil balap mewah.
3. Membuat seseorang merasa baik
Alasan sederhana orang membeli barang mahal adalah karena membeli barang mewah membuat mereka merasa bahagia.
Norton, salah satu penulis The Science of Happier Spending menjelaskan jumlah kebahagiaan yang didapat bergantung dengan bagaimana cara orang menghabiskan uang, bukan seberapa banyaknya.
(Baca juga:4 Foto Ini Secara Brilian Menyindir Mereka yang Kerap Membeli Barang Mahal)
Selain itu, Norton menyarankan menggunakan uang untuk mengalami pengalaman baru seperti berwisata daripada membeli barang.
Rasa puas terhadap membeli barang dapat menurun setelah pembelian kesekian kali.
(Melina Ikwan)