Intisari-Online.com – Ketika membangun rumah, banyak yang cuma mengejar sisi kemewahannya. Padahal, memaksimalkan rumah sebagai tempat berlindung dan berinteraksi antaranggota keluarga jauh lebih penting.
Dari situ lantas muncul konsep rumah sehat ditinjau dari sisi fisiologis dan psikologis. Demikian paparan Imelda Akmal, seorang arsitek, dalam bukunya Rumah Mungil Yang Sehat terbitan PT Gramedia Pustaka Utama (2003).
Tak dapat disangkal, dalam siklus kehidupan manusia, rumah memegang peranan sangat penting.
(Baca juga: Pemburu Ini Dihajar Hewan yang Ditembaknya HIngga Harus Dirawat di Rumah Sakit. Karma?)
Bayangkan, sekitar dua pertiga kehidupan manusia dihabiskan di rumah. Di "istana mini" ini, keluarga bisa melakukan segala aktivitas dan beristirahat, serta berlindung dari panas dan hujan.
Lantaran pentingnya sebuah rumah, kualitas kesehatan rumah harus mendapat perhatian utama. Kesehatan yang dimaksud adalah sehat fisiologis dan psikologis.
Secara fisiologis rumah yang sehat harus bisa memberi rasa aman dan melindungi manusia dari gangguan alam, cuaca, penyakit, serta gangguan fisik lainnya.
Sedangkan dari segi psikologis, rumah harus memberi rasa nyaman, rileks, dan tenteram.
Unsur natural
Dilihat dari lokasinya, rumah yang sehat adalah rumah yang berada di lingkungan hijau, bersih, dengan iklim serta temperatur yang ideal.
Pada umumnya, semakin alami lingkungan lokasi rumah, semakin sehatlah lokasi rumah itu sebab unsur natural sangat baik bagi kesehatan fisiologis dan psikologis.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR