“Itu jumlah yang banyak,” kata pengacara itu.
“Tidak, tidak (banyak),” sergahnya.
(Baca juga: Ternyata, Sebelum Tembaki Para Penonton Konser, Stephen Paddock Tembak Penjaga Keamanan Hotel)
Pada malam saat ia terpeleset, Paddock membuka sebotol sake di kamarnya—tapi tidak banyak meminumnya.
Ketika pengacara bertanya kenapa ia membuka wine tapi tidak meminumnya.
Menurutnya, bahwa semua hal yang ada di kamarnya “gratis”—“Jadi, aku akan membuka segala macam hal.”
“Dan jika Anda tidak berada di kasino, ANda tidak akan mengerti,” tambahnya.
Ia bilang sedang mengenakan sandal jepit hitam di Cosmopolitan Hotel pada Oktober 2011 itu, saat ia tergelincir akibat cairan dan jatuh tersungkur. Akibatnya ia mengalami cedera hamstring dan luka-luka.
Ia juga sangat sadar pada malam kejadian itu.
Pada akhirnya, seorang arbitrator memutuskan untuk mendukung Cosmopolitan.
Kesaksiaannya—di mana ia mengaku tidak punya masalah kesehatan mental, tidak punya riwayat kecanduan, dan selembar rap—menawarkan sedikit petunjuk tentang kemungkinan motif Paddock membunuh 58 orang dan melukai hampir 500 orang.
Dalam dokumen pengadilan juga diketahui bahwa ia diberi resep Valium “untuk kecemasan” oleh internis Vegas Steven Winkler.
Meski begitu, tak jelas seberapa sering Paddock mengonsumsi diazepam—lebih dikenal sebagai Valium—tetapi dia memperkirakan bahwa ia masih menyimpan sekitar 10-15 pil tersisa dalam botol.
(Baca juga: Upaya ISIS Mengklaim Aksi Penembakan Massal di Las Vegas Mungkin Hanya ‘Basa-basi’)
Kemarahan, agresivitas, dan iritabilitas adalah salah satu kemungkinan efek dari Valium. Tapi tidak diketahui kapan terakhir Paddock mengonsumsi obat anti-depresi itu.
The Las Vegas Review-Journal melaporkan bahwa Winkler memberinya resep diazepam pada Juni—tapi belum ada konfirmasi lebih lanjut.
Terakhir, menurut Nypost.com, Paddock juga punya lisensi senjata tersembunyi di Texas. Tapi di sisi lain, tidak ada pembahasan tentang senjata di laporan pengadilan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR